
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta polisi menangkap pimpinan atau bos preman di wilayah Jadetabek.
Sahroni mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dalam memberantas premanisme. Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, aparat menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
“Apresiasi kinerja Polda Metro Jaya yang sigap memberantas preman melalui Operasi Berantas Jaya 2025. Ini membuktikan bahwa polisi benar-benar mendengar keluhan masyarakat dan pastinya memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Jakarta yang aman dan bebas preman,” kata Sahroni, melalui keterangannya, Kamis (22/5).
Meski begitu, Sahroni meminta polisi meringkus pimpinan preman. Ia menilai preman selalu beraksi berkelompok dan bergerak atas instruksi orang di atas mereka.
MI / ADAM DWI--Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
"Jadi jangan hanya ditangkap yang kroco-kroconya, tangkap juga jagoannya,” katanya.
Sahroni meminta penindakan diutamakan terhadap preman yang melakukan pungutan liar (pungli) dan parkir liar karena tindakan mereka dinilai mengganggu masyarakat.
“Itu yang harus diberantas lebih dulu. Dan kalau ada aparat yang membekingi, wajib disikat juga,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan 231 pelaku telah diproses hukum.
Para pelaku terdiri dari perorangan, anggota ormas, debt collector, dan geng motor yang melakukan pemerasan, penganiayaan, hingga membawa senjata tajam. Polisi juga menyita 72 senjata tajam dan menertibkan 405 atribut ormas. (Z-1)