
SAHAM Sinarmas Land melonjak pada Jumat (28/3) pagi setelah mengumumkan pada Kamis (27/3) bahwa mereka menerima tawaran privatisasi senilai S$0,31 per saham dari entitas yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Indonesia Widjaja.
Pada pukul 09.15 pada Jumat, saham tersebut naik 23,6 persen atau S$0,065 menjadi S$0,34 setelah 3,8 juta saham berpindah tangan. Terakhir kali saham tersebut diperdagangkan pada level tersebut ialah pada Oktober 2024.
Pada Kamis, Lyon Investments mengajukan penawaran tunai sukarela tanpa syarat untuk semua saham di Sinar Mas Land yang belum dimilikinya. Kesepakatan tersebut menilai pengembang properti yang terdaftar di Singapura tersebut sebesar S$1,32 miliar.
Ketua eksekutif Franky Oesman Widjaja, kepala eksekutif Muktar Widjaja, dan Margaretha Natalia Widjaja di antara para direkturnya saat ini memegang sekitar 70,3 persen dari total jumlah saham yang diterbitkan di Sinarmas Land.
Harga penawaran tersebut mewakili premi 12,7 persen di atas harga terakhir Sinarmas Land yang diperdagangkan sebesar S$0,275 pada 24 Maret.
Harga tersebut juga mewakili premi sekitar 17,1; 5,6; dan 14,6 persen di atas harga rata-rata tertimbang volume saham selama periode satu, tiga, dan 12 bulan terakhir, masing-masing.
Singapore Exchange (SGX Group) adalah infrastruktur pasar sekuritas dan derivatif terkemuka di Asia, mengoperasikan ekuitas, pendapatan tetap, mata uang, dan pasar komoditas dengan standar peraturan tertinggi.
Keluarga Widjaja dari Indonesia bergerak untuk menghapus Sinarmas Land dari SGX; lebih banyak aksi jual saham berkapitalisasi besar di masa mendatang
Namun, harga penawarannya berada pada diskon 73,9 persen terhadap nilai aset bersih Sinarmas Land sebesar S$1,19 per saham per 30 Juni 2024.
Sinarmas Land meminta penghentian perdagangan pada 25 Maret sebelum pasar dibuka. Setelah pengumuman privatisasi, perusahaan meminta untuk mencabut penghentian perdagangannya pada Kamis malam. (Business Time/I-2)