
RIBUAN orang berkumpul di Kota Roma untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, Sabtu (26/4) waktu setempat. Pemakaman tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, anggota kerajaan, dan tokoh penting dari berbagai belahan dunia.
Di antara mereka, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlihat duduk bersama kepala negara lainnya di barisan depan, dekat dengan tangga Basilika St. Petrus.
Yang menarik, Trump dan Ibu Negara Melania duduk di antara dua pendukung kuat Ukraina. Di sebelah kiri Melania duduk Presiden Estonia, Alar Karis, sementara di sebelah kanan Trump adalah mantan Perdana Menteri Finlandia,
Alexander Stubb. Meskipun fokus utama adalah pada upacara pemakaman, perhatian publik tidak hanya tertuju pada prosesi, tetapi juga pada potensi gerakan diplomatik yang bisa terjadi di sela-sela acara.
Trump sendiri, yang dalam beberapa waktu terakhir menyebutkan bahwa AS sangat dekat dengan kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina, sempat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelum upacara dimulai. Selama lebih dari 90 menit, Trump berada di antara dua sekutu terdekat Zelensky, Stubb dan Karis.
Stubb, yang baru-baru ini bermain golf dengan Trump di resort Mar-a-Lago, sempat mengungkapkan bahwa dia tidak mempercayai Presiden Rusia, Vladimir Putin. Jika ada kesempatan, mungkin Karis akan menyampaikan hal yang sama.
Momen Apresiasi untuk Zelensky
Sebelum upacara dimulai, perhatian juga tertuju pada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang mendapat sambutan hangat dari para hadirin di Lapangan St. Petrus.
Applause meriah terdengar saat Zelensky muncul di lapangan, mengindikasikan simpati dan dukungan terhadap pemimpin Ukraina tersebut di tengah ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.
Pemakaman Paus Fransiskus dimulai dengan antiphon masuk, sebuah pembacaan ayat-ayat dari Mazmur yang menandai dimulainya Misa Pemakaman. Acara ini diikuti dengan pembacaan dari Kisah Para Rasul, diikuti dengan bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filipi, yang memberikan kedalaman spiritual dan refleksi bagi umat yang hadir. Sebuah Psalm responsorial pun dibacakan di antara dua bacaan tersebut.
Diperkirakan sekitar 140.000 orang hadir di Lapangan St. Petrus dan jalan-jalan sekitarnya untuk menghormati Paus Fransiskus, dengan 40.000 orang di dalam lapangan itu sendiri. Suasana penuh sesak ini mencerminkan betapa besar pengaruh dan warisan Paus Fransiskus bagi dunia, dengan umat dari berbagai negara berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Pemakaman yang Mengundang Perhatian Dunia
Selain menjadi acara keagamaan, pemakaman ini juga merupakan momen penting dari sisi diplomatik, dengan hadirnya tokoh-tokoh dunia yang menunjukkan solidaritas dan potensi perubahan dalam hubungan internasional, terutama terkait konflik Ukraina.
Dengan Trump dan Zelensky bertemu sebelum upacara, banyak yang penasaran mengenai arah kebijakan luar negeri yang mungkin akan terbentuk setelah pertemuan ini.
Pemakaman Paus Fransiskus bukan hanya sekadar acara perpisahan bagi seorang pemimpin agama, tetapi juga mencerminkan ketegangan politik yang tengah melanda dunia. Semua mata kini tertuju pada keputusan-keputusan penting yang akan muncul dari pertemuan para pemimpin dunia di Roma. (BBC/Z-10)