Profesi para Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Tergantikan AI

6 hours ago 4
Profesi para Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Tergantikan AI Wamendiktisaintek Stella Christie(MI/INDRASTUTI)

MENINGKATNYA lulusan Perguruan Tinggi (PT) harus dengan kualitas yang sesuai dibutuhkan industri dan menjawab tantangan saat ini. Sehingga, profesi para lulusan tidak terganti dengan kecerdasan buatan (Artficial Intelligence/AI).

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengatakan agar profesi para lulusan tidak tergantikan oleh AI, atau tegasnya bagaimana metode pendidikan yang harus dilakukan di era AI. Pertama, literasi AI secara lengkap dengan pemahaman sistem algoritme data, termasuk sumber datanya, dan secara kritis menganalisanya.

"Kemudian kemampuan membuat keputusan dan pengecualian, dan pentingnya pengertian pemikiran manusia, dimana kita masih harus menjamin aspek manusia dalam setiap kegiatan kehidupan," kata Stella dalam keterangannya, Sabtu (26/4).

Dengan begitu diharapkan bisa membangun ekonomi dan kemajuan teknologi kedepannya.

"Untuk yang ekonomi maka disampaikan kaitan antara lapangan pekerjaan dengan ketersediaan dan kemampuan lulusan PT, dan ditekankan bahwa yang utama dan awalnya adalah manusianya. Ada dua aspek penting pembentukan SDM, yaitu research mindset dan specialized and adaptable workforce," ujarnya.

Lulusan Meningkat

Pada Sabtu, (26/4), Universitas YARSI kembali melakukan wisuda Sarjana dan Pascasarjana untuk semester ganjil tahun 2024/2025 ini. Seluruhnya ada 416 yang diwisuda hari ini, terdiri dari 337 Sarjana dan 79 Pascasarjana. 

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut angka lulusan Pascasarjana meningkat lebih dari tujuh kali bila dibanding tahun 2021.

"Ketika saya mulai ikut bergabung, yang ketika itu lulusannya adalah 11 orang. Tentu makin meningkatnya jumlah mahasiswa dan lulusan ini membuat Sekolah Pascasarjana (SPS) harus terus meningkatkan kinerjanya, apalagi dalam beberapa bulan ini SPS baru saja menyelesaikan 7 akreditasi secara berturut-turut, baik nasional maupun intenasional," jelasnya.

Dari 79 lulusan Pascasarjana kali ini, maka 20 orang adalah Magister Manajemen, 27 Magister Kenotariatan, 6 Magister Biomedik dan 26 Magister Administrasi Rumah Sakit.

"Dalam waktu tidak terlalu lama lagi diharapkan juga akan ada lulusan program studi Doktor Biomedik dan SPS Universitas YARSI ini. Program Studi juga akan diperluas dengan rencana pendirian Magister Hukum Kesehatan dan Magister Akuntansi," pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |