
Angga Dwimas Sasongko akan kembali menyutradarai film terbaru berjudul Ratu Malaka. Proyek film aksi tersebut direncanakan akan diproduksi pada 2026. Diumumkan di Marche du Film Cannes International Film Festival, saat ini, Ratu Malaka dalam tahap pengembangan naskah lanjutan dan penyusunan strategi produksi. Proses casting, pemilihan mitra produksi, serta pengumuman nama-nama kunci akan disampaikan dalam waktu dekat.
“Waktunya kembali menyutradarai film yang membakar naluri terdalam saya sebagai storyteller. Setelah transformasi Visinema berjalan baik dan Jumbo melampaui targetnya, saya kembali ke kursi penyutradaraan untuk mengejar sesuatu yang lebih besar: film action dengan jiwa, darah, dan napas lokal yang keras. Ratu Malaka akan jadi film kelima saya di genre ini, dan akan merangkum semua pelajaran saya dari Wiro Sableng, Ben & Jody, Mencuri Raden Saleh, hingga 13 Bom di Jakarta. Tapi lebih dari itu, ini adalah karya yang personal dan monumental,” jelas Angga Dwimas Sasongko dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Minggu, (18/5).
Film Ratu Malaka bergenre crime-action thriller, berlatar dunia kejahatan urban yang bertabrakan dengan mitos dan kuasa spiritual. Di tengah sindikat kriminal yang dijalankan melalui ritual dukun, ramalan kekuasaan, dan struktur empat penjuru angin yang dipercaya sebagai takdir, lahirlah sosok baru yang tidak hanya menantang sistem, tetapi membakarnya hingga ke akar.
Kehadiran Angga Sasongko bersama rumah produksi Visinema di Marche du Film Cannes 2025 menjadi upaya penjajakan kerja sama strategis dengan perusahaan film dari Korea Selatan dan Amerika Serikat, untuk mendukung pengembangan produksi berskala internasional dan memperluas distribusi global film ini.
Sebelumnya, Angga pernah sukses secara komersial dengan genre aksi lewat film Mencuri Raden Saleh yang meraih 2,3 juta penonton, dan 13 Bom di Jakarta dengan raihan 1 juta lebih penonton. (E-3)