
PUASA bukan sekadar ibadah tahunan yang dijalankan umat Islam, tetapi juga merupakan perisai yang melindungi manusia dari berbagai marabahaya, baik di dunia maupun di akhirat.
Ustaz Abdullah Zaen mengatakan, dalam kehidupan dunia, manusia menghadapi berbagai ancaman yang dapat menjerumuskannya ke dalam dosa dan maksiat. Syahwat, godaan hawa nafsu, dan perbuatan maksiat adalah sebagian dari ancaman tersebut. Ustaz Abdullah Zaen menegaskan bahwa puasa dapat menjadi tameng yang melindungi seseorang dari hal-hal tersebut.
"Puasa adalah tameng di dunia dan juga sekaligus perisai di akhirat. Di dunia, puasa adalah tameng yang akan melindungi seseorang dari keburukan. Keburukan berupa syahwat, berupa dosa, berupa maksiat," kata Ustaz Abdullah Zaen.
Demikian hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW menganjurkan para pemuda untuk menikah agar dapat menjaga pandangan dan kehormatan diri. Namun, bagi yang belum mampu menikah, Rasulullah memberikan solusi alternatif:
"Adapun yang tidak mampu untuk menikah, hendaklah dia berpuasa. Karena puasa itu akan menjadi perisai. Ketika seorang itu berpuasa, maka syahwatnya akan berkurang. Dorongan untuk berbuat maksiat pun juga akan berkurang," kata Abdullah.
Dengan demikian, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengekang hawa nafsu dan membentengi diri dari godaan duniawi.
Selain memberikan perlindungan di dunia, puasa juga menjadi tameng di akhirat.
Salah satu ancaman terbesar bagi manusia di akhirat adalah siksa neraka. Ustaz Abdullah Zaen menjelaskan bahwa puasa memiliki peran penting dalam melindungi seorang hamba dari siksa tersebut. Ia mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Al-Munziri, dan disahihkan oleh Syekh Al-Albani:
"Puasa adalah perisai. Perisai itu akan melindungi seorang hamba dari api neraka."
Ini menunjukkan bahwa puasa memiliki keuntungan yang luar biasa, bukan hanya di kehidupan dunia, tetapi juga di kehidupan akhirat.
Banyak orang yang menjalankan puasa dengan rasa malas atau tanpa semangat. Ustaz Abdullah Zaen menekankan bahwa hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh ketidaktahuan akan manfaat besar dari puasa.
"Orang itu kalau tahu bahwa aktivitas yang dia kerjakan itu menguntungkan, maka dia akan menjalankan aktivitas itu dengan penuh semangat. Jadi orang yang males-malesan puasa, kemungkinan karena dia tidak ngerti bahwa puasa itu menguntungkan," jelasnya.
Keuntungan dari puasa tidak hanya satu, tetapi dua: perlindungan di dunia dan perlindungan di akhirat. Oleh karena itu, kita seharusnya menyambut ibadah puasa dengan penuh kegembiraan dan kesungguhan.
Ustaz Abdullah Zaen mengajak setiap muslim untuk menjaga ibadah puasa dengan sebaik mungkin.
Dengan memahami bahwa puasa adalah perisai yang melindungi kita dari berbagai keburukan, baik di dunia maupun di akhirat, semoga kita dapat menjalankannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. (Ata/H-1)