
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji proyek skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor. Moda transportasi publik itu rencananya akan didesain seperti MRT Jakarta dan LRT Jabodebek.
"Itu memang ada rencana membuat seperti MRT, tetapi sistemnya lagi coba kami evaluasi," kata Wakil Menteri Perhubungan Suntana di Jakarta, Rabu (11/6).
Ia mengungkapkan saat ini pengkajian sudah memasuki tahap detail engineering design (DED) untuk menentukan bentuk feeder yang cocok. Salah satu opsinya adalah menggunakan teknologi kereta gantung (skytrain).
"Kami pakai DED, ada yang pakai kereta yang di atas seperti MRT, nanti juga ada yang di bawah, tergantung pada kesediaan tanah. Termasuk ini ada teknologi yang baru pakai kayak kereta gantung," ujarnya.
Menurut dia, pengembangan moda transportasi baru seperti kereta gantung juga tengah dievaluasi karena dapat menjadi solusi yang efisien, hemat biaya, dan minim gangguan terhadap lingkungan perkotaan yang padat
"Nanti kami lihat yang efisien, yang biayanya tidak terlalu mahal dan yang penting kesediaan tanah, tidak merusak lingkungan. Itu akan kami kaji," jelasnya.
Suntana menjelaskan bahwa pemilihan transportasi, baik jalur atas, bawah tanah, maupun gantung, akan ditentukan dari efisiensi biaya dan ketersediaan lahan di sepanjang jalur yang direncanakan. (Ant/E-3)