Program Internasionalisasi Perkuat Eksistensi Perguruan Tinggi Secara Global

7 hours ago 2
Program Internasionalisasi Perkuat Eksistensi Perguruan Tinggi Secara Global Ilustrasi(Dok Ist)

PROGRAM internasionalisasi kampus dipandang sebagai salah satu langkah progresif untuk memperkuat eksistensi dalam kancah pendidikan tinggi secara global.

Bahkan, program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.

Hal itu dilakukan kampus digital kreatif Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang menghadiri forum eksklusif yang digelar oleh Qaspir bersama San Francisco Bay University (SFBU) di Jakarta. Kali ini UBSI diwakili jajaran pimpinan akademik yaitu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Diah Puspitasari, Kepala Humas Wina Widiati, dan Kepala Kantor Urusan Internasional Jimmi.

"Pertemuan strategis tersebut jadi momentum penting bagi kami dalam memperkuat sinergi lintas negara berupa kerja sama akademik internasional, termasuk pengembangan program double degree, pertukaran mahasiswa, dan kurikulum bersama," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik UBSI Diah Puspitasari, di Jakarta, Senin (16/6).

Dia menjelaskan pertemuan ini merupakan bagian dari inisiatif ekspansi SFBU dan Qaspir ke kawasan Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai mitra strategis.

Dalam diskusi, lanjut Diah, ketiga institusi mengeksplorasi peluang kolaborasi jangka panjang mulai dari riset bersama hingga penyelenggaraan program dual degree yang bersertifikasi internasional. "Kegiatan ini menjadi titik tolak bagi kami untuk memperluas jejaring akademik global. Kami optimistis program-program yang dirancang bersama SFBU dapat memberikan pengalaman belajar internasional yang bernilai bagi mahasiswa kami," pungkas Diah.

Provost & Vice President for Academic Affairs SFBU Bradley Fuster turut mengapresiasi keterlibatan UBSI. "Kami percaya kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem akademik yang inovatif dan inklusif. UBSI adalah mitra potensial dalam pengembangan pendidikan internasional di Asia Tenggara,” tutupnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |