
PRESIDEN Prabowo Subianto meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), di Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4). Program ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.
Dalam sambutannya, Presiden menyebut salah satu penggagas Gerina ialah Ustaz Adi Hidayat. Ia meneknkan tidak ada negara yang bisa hidup tanpa adanya pangan.
"Apa yang dirintis oleh Ustaz Adi Hidayat dan tokoh-tokoh seperti Setiawan Ichlas, kawan saya lama ini beliau, ini membahagiakan. Jadi inovasi, improvisasi, riset, teknologi ini yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang berhasil," ujar Presiden dalam pidatonya yang ditanyangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/4).
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan perlu ada kolaborasi sejumlah pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, pemerintah dengan rakyat harus bersatu.
"Oleh karena itu, ketika pemerintah sudah memiliki programnya, sudah memiliki rancang bangun dan visinya, maka dari rakyat mempersamai sehingga terjadi akselerasi dan membangun kesadaran," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Melalui program Gerina ini, dua program penanaman tanaman pangan yang telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabowo. Ada Si Opung atau solusi olah padi terapung yang memanfaatkan kolam air untuk menanam padi.
"Jadi yang tidak punya tanaman darat, dia punya kolam atau dia ingin bikin di samping rumahnya, itu bisa dirakitkan dengan biaya yang jangkau, kemudian bisa diolah dan bisa panen," lanjutnya.
Program kedua dinamakan Si Cepot yakni solusi cepat panen via pot yang telah dilakukan riset untuk menanam tanaman sawah. Tidak hanya itu, media pot juga dapat dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan lainnya seperti cabai dan kentang.
"Dari tanaman sawah, kita riset dengan pot. Potnya kemudian kita riset bentuknya, gramasinya, volumenya. Dan kalau kita bisa susun satu keluarga, bisa simulasi 5 orang, kebutuhan makannya x sekian, itu dengan tanam pot itu 3x musim, dia bisa sampai nabung 100-300 ribu dibandingkan beli secara biasa," jelas Ustaz Adi Hidayat. (P-4)