Kaji dengan Matang untuk Dulang Manfaat Kecerdasan Buatan di Berbagai Sektor

5 hours ago 2
Kaji dengan Matang untuk Dulang Manfaat Kecerdasan Buatan di Berbagai Sektor Ilustrasi.(freepik)

SEJUMLAH pihak yang terdiri dari pemerintah, komunitas, dan dunia usaha merespons ihwal perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang kian kompleks dan berkembang pesat. Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid mengatakan bahwa pemerintah mendorong perkembangan teknologi yang mampu memacu inovasi bangsa.

Hal itu diungkapkan dalam sambutannya melalui rekaman video pada acara Citcom Connext 2025 di Bandung, Jawa Bawat, Selasa (22/4). Meutya mengatakan bahwa inovasi harus lahir dari masyarakat dalam ekosistem digital.

“Pemerintah mendukung pengembangan AI secara bertanggung jawab dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kebijakan yang baik hanya akan efektif bila kita bangun Bersama-sama oleh mereka yang hidup bekerja dan berinovasi di dalam ekosistem digital itu sendiri," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (23/4). 

Untuk mengptimalkan potensi AI, menurut dia, pemerintah telah menetapkan lima prioritas strategis nasional yaitu peningkatan layanan kesehatan, efisiensi birokrasi, pendidikan talenta digital, pengembangan kota pintar dan ketahanan pangan berbasis teknologi. Pemerintah mendukung pengembangan AI dengan pelibatan berbagai pihak, seperti halnya misi Citcom Connext 2025. 

Senada, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI Edwin Hidayat Abdullah menyatakan bahwa AI adalah salah satu game changer untuk meningkatkan produktivitas. Komdigi merujuk Stanford University yang mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling optimistis terhadap AI. 

Ke depan, Kementerian Komdigi melihat untuk menuju 2030 ekonomi Indonesia akan semakin terdigitalisasi dan semakin banyak aplikasi menggunakan AI. Pihaknya melihat bahwa AI akan semakin melekat dalam keseharian masyarakat.

“Kita (Komdigi) sedang mempersiapkan AI roadmap beserta aturan ethics-nya. Kita sedang mempersiapkan diri menyambut era AI dan akan mengambil keuntungan dari keberadaan AI. Kami saat ini juga tengah berupaya meningkatkan peningkatan SDM Indonesia supaya melek literasi digital, memperbaiki industri untuk meningkatkan infrastruktur digital dan regulasi yang dapat mendukung adopsi teknologi baru," ujarnya. 

Pemerintah Kota Bandung yang diwakili Wakil Wali Kota Bandung Erwin Affandi menyambut optimis adaptasi dengan AI. Ia menyatakan akan mendukung kolaborasi yang luas bagi komunitas teknologi untuk berpartisipasi dalam merancang solusi kota. Ia menyatakan bahwa Kota Bandung siap menghadapi tantangan ke depan dengan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) Soegiharto Santoso mengatakan dunia usaha mendukung penuh adopsi AI yang lebih luas, meskipun tetap memperingatkan sejumlah potensi yang tidak baik misalnya dijualnya produk-produk AI Indonesia nantinya ke luar negeri. Penjualan produk AI ke luar negeri berpotensi membuat bangsa ini dipetakan oleh pihak luar karena AI dikembangkan berdasarkan big data yang ada. 

Ia juga menyatakan perlu dipahami bahwa sejauh mana AI dapat bekerja dan apa risiko yang dapat ditimbulkan bagi masing-masing orang. Menurutnya, AI diciptakan untuk meningkatkan kapabilitas manusia, dalam hal ini mengefisiensikan waktu dan energi. AI spesial karena memangkas banyak langkah untuk menghasilkan sesuatu jauh lebih banyak ketimbang teknologi terdahulu.

Dalam dunia olahraga, Adhitia Herawan yang merupakan CEO Persib Bandung menyatakan bahwa AI sangat membantunya dalam menganalisa jalannya permainan sepakbola, kualitas pemain hingga pemain mana yang harus diganti pada babak kedua permainan.  “Terdapat kamera yang merekam real time semua pergerakan pemain. Statistik bahwa Persib Bandung permainannya lebih baik di babak kedua adalah karena AI mencatat atribut matrix pergerakan bahkan hingga detak jantung. Komparasi data pertandingan dan Latihan. Hal-hal seperti arah passing dan hitmap tergambar semua secara jelas dalam Analisa AI," kata Adhitia.

Pendiri Bhumi Varta Technology (BVT) Martyn Terpilowski optimis bahwa AI hanya akan menggantikan manusia di sektor-sektor pekerjaan yang manusia tidak ingin lakukan. Kepercayaan ini mengingat perusahaan-perusahaan AI seperti Open AI dan Chat GPT telah menginvestasikan miliaran dolar Amerika Serikat untuk merugikan manusia. Menurutnya menjadi tantangan adalah kemauan dan komitmen pemerintah untuk membuat perubahan regulasi yang mempersulit kepercayaan investor terutama terkait teknologi AI.

“Kita harus fokus kepada inovasi dan pemerintah harus mendukung inovasi di bidang AI. Sebab, orang akan berinvestasi ke sektor usaha AI adalah dengan tujuan penjaminan yang jelas dari pemerintah bahwa bisnis tersebut dapat bertahan dari generasi ke generasi. Sejauh ini tantangan yang masih ada adalah regulasi yang menyulitkan investor dan perlu disimplifikasi. Menurutnya, Indonesia perlu lebih membuka diri dengan mempermudah investasi dari luar seperti layaknya Vietnam. Hingga saat ini, banyak Perusahaan teknologi telah berinvestasi di Viernam seperti contoh salah satunya adalah Intel," pungkas Martyn. (P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |