
BADAN Usaha Milik Desa (BUM-Des) Bojong Renged yang terletak di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, terus menunjukkan perkembangan positif berkat pendanaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Melalui inisiatif Kampung Tematik Waru Brilian, BUM-Des Bojong Renged memaksimalkan potensi ekonomi lokal, khususnya dalam sektor budi daya hortikultura dan destinasi wisata berbasis ekonomi kreatif.
"Kami mendapat pendanaan sebesar Rp10 juta. Dana ini menjadi suntikan semangat karena BUM-Des kami baru mulai berjalan pada tahun lalu," ujar Direktur BUM-Des Bojong Renged Sajianto, 42, Selasa (22/4).
Pendanaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Desa Bojong Renged masuk 40 besar program New Desa BRILian 2024 Batch 2 yang digagas BRI Regional Office Jakarta 3.
Sajianto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan BUM-Des, salah satunya pengembangan lokasi edukasi wisata. Saat ini, Kampung Tematik Waru Brilian sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area hijau terbuka, layanan internet desa, dan lainnya.
"Untuk layanan internet desa, kami memiliki sekitar 400 pengguna aktif," tambahnya.
Lebih lanjut, Sajianto menuturkan, saat ini rata-rata omzet bulanan BUM-Des masih berada di bawah Rp20 juta.
Ke depan, BUM-Des Bojong Renged berencana membuka unit usaha baru, seperti pengelolaan tempat pembuangan sampah. Selain dapat memberdayakan masyarakat sekitar, usaha itu juga diharapkan mampu menghasilkan profit dan memberikan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan.
"Prinsip kami membangun usaha dengan melibatkan banyak sumber daya manusia dan BUM-Des diharapkan menjadi penopang pendapatan asli desa (PADes)," ujarnya.
Ia berharap program pemberdayaan yang dilaksanakan BRI dapat terus berjalan secara kontinu untuk mengembangkan potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di desa. Serta, membangun model usaha berbasis kolaborasi atau pentahelix.
Di kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang dilakukan BRI sejak 2020. Program itu mendukung pengembangan desa melalui empat aspek utama, yakni penguatan BUM-Des sebagai motor penggerak ekonomi desa, implementasi teknologi digital dalam berbagai aktivitas, inovasi dalam pembangunan desa, dan keberlanjutan dalam membangun desa.
Hingga akhir 2024, jumlah Desa BRILian yang dibina BRI mencapai 4.327 desa di seluruh Indonesia. Angka itu naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 3.178 desa.
"Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa," katanya. (Ins/E-1)