
SAAT pemerintah meneriakkan soal efisiensi anggaran APBD, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Purwakarta, Jawa Barat, justru gelontorkan anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk perayaan Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta.
Anggaran tersebut belum termasuk biaya pemeliharaan Air Mancur Sri Baduga yang juga mencapai Rp 1,8 miliar, sehingga total anggaran yang dikeluarkan untuk HUT Purwakarta mencapai Rp3,6 miliar.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Purwakarta menyoroti penggelontoran anggaran besar itu.
Ketua DPC Pospera Purwakarta, Sutisna Sonjaya menilai anggaran tersebut tidak sejalan dengan semangat efisiensi yang telah ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dengan fokus pada prioritas pembangunan dan mengurangi belanja yang tidak produktif.
“Kami mempertanyakan urgensi dan skala anggaran yang digunakan hanya untuk kegiatan seremonial. Ini bertolak belakang dengan intruksi Presiden soal efisiensi penggunaan anggaran,” ujarnya, Senin (21/7).
Dia mengungkapkan telah mengambil langkah resmi dengan mengirimkan laporan kepada pihak terkait. “Kami bakal melayangkan surat laporan sebagai bentuk keprihatinan atas penggunaan anggaran ini. Kami berharap ada evaluasi menyeluruh dan transparansi dari pihak Disporaparbud."
Terkait anggaran pemeliharaan Air Mancur Sri Baduga, Sutisna menyatakan hal itu memicu pertanyaan publik terkait efektivitas dan transparansi penggunaannya.
Air Mancur Sri Baduga diklaim sebagai air mancur terbesar di Asia Tenggara ini merupakan ikon wisata andalan Purwakarta. Anggaran miliaran rupiah tersebut difokuskan untuk memperbaiki sejumlah komponen penting dari sistem air mancur yang mengalami kerusakan.