Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan Melalui Pendidikan dan Pemberdayaan

2 hours ago 1
Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan Melalui Pendidikan dan Pemberdayaan Ilustrasi Siswa mengikuti pembelajaran di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos), Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Raisan Al Farisi)

PEMERINTAH menyiapkan langkah strategis baru untuk menanggulangi kemiskinan melalui dua pendekatan utama, yakni pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Kedua skema ini menjadi fokus dalam rapat terbatas bidang pemberdayaan masyarakat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menuturkan, pendidikan menjadi kunci pertama dalam memutus rantai kemiskinan. Salah satu langkah konkret yang ditempuh ialah memperkuat peran sekolah rakyat dan memperluas pelatihan vokasi.

"Pendidikan menjadi strategi utama untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja," ujarnya usai ratas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11).

Ia menambahkan, pemerintah akan memperbanyak pelatihan vokasi agar lulusan SMA dan SMK lebih cepat terserap di pasar kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Balai-balai latihan kerja milik pemerintah dan swasta akan dilibatkan secara aktif.

"Presiden juga memerintahkan revitalisasi sekolah vokasi agar kurikulum pendidikan berorientasi pada kebutuhan lapangan kerja," kata Muhaimin. 

Selain itu, imbuh pria yang karib disapa Cak Imin tersebut, Presiden mendorong investasi negara untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja muda, termasuk penguasaan bahasa asing. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyatakan, penguatan sektor pendidikan menjadi bagian penting dari strategi pengentasan kemiskinan. Menurutnya, langkah ini tidak hanya menyentuh sisi pendidikan, tetapi juga harus seimbang dengan kebutuhan dunia kerja.

"Kami ingin matching-kan antara supply side di sektor pendidikan dan demand side di sektor tenaga kerja," kata Pratikno.

Ia mengungkapkan, Presiden juga meminta agar dikembangkan konsep sekolah terintegrasi di setiap kecamatan. Sekolah ini akan memadukan jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK dalam satu kawasan dengan fasilitas lengkap.

"Sekolah terintegrasi akan menampung anak-anak dari berbagai lapisan ekonomi, dengan fasilitas laboratorium, olahraga, dan bengkel vokasional," tuturnya.

Pratikno menambahkan, konsep pendidikan yang dikembangkan akan berbasis STEAM, yakni Science, Technology, Engineering, Art, dan Math, termasuk sport. "Presiden ingin agar pendidikan kita tidak hanya kuat di sains dan teknologi, tetapi juga seni dan olahraga," jelasnya. 

Program itu disebut akan menjadi bagian penting dari rangkaian kebijakan nasional dalam memperkuat pendidikan sebagai fondasi pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. (Mir/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |