
SATUAN Tugas Operasi Damai Cartenz 2025 dibantu Polres Keerom berhasil menggagalkan rencana penyelundupan enam senjata api (Senpi) dan ratusan amunisi tajam dari tangan Yuni Enumbi di daerah Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Yuni diamankan pada Kamis, (6/3), sekitar pukul 22.50 Wit.
Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin didampingi sejumlah pejabat Polda Papua dan Satgas Daaj Cartenz kepada wartawan di Mapolda Papua, Sabtu (8/3/2025) menyebut, enam pucuk senjata api dan ratusan amunisi yang diamankan tersebut rencananya akan dibawa dari Jayapura menuju Wamena lewat jalur darat dan akan diserahkan kepada KKB Puncak Jaya, pimpinan Lerimayu Telengen.
"Kita lacak dan ternyata pelaku berada di daerah Waris, Kabupaten Keerom tepatnya di kilometer 76 dan sedang makan bersama sopir dan kenek mobil lajuran. Setelah memastikan situasi aman, tim satgas Ops Damai Cartenz langsung memgamankan pelaku," ungkap Irjen Patrige.
Dari tangan Yuni Enembe, Polisi berhasil menyita enam pucuk senjata api yang terdiri dari dua pucuk Senpi laras panjang jenis SS1 V1, Empat pucuk senpi laras pendek (pistol) jenis G2, Satu pucuk senapan angin dan 882 buah amunisi tajam yang masih aktif dan uang tunai sebesar Rp369.600.000.
"Untuk mengelabui aparat, semua senpi dan amunisi tersebut disembunyikan di dalam sebuah tabung kompresor angin dan di las, kembali,"Jelas Kapolda.
Kapolda Papua juga membeberkan bila Pelaku Yuni Enumbi diketahui merupakan pecatan anggota TNI. Yuni diketahui dipecat atas kasus yang sama (Jual beli senpi dan amunisi) pada tahun 2022.
Sebelumnya Yuni Enumbi adalah anggota kesatuan Korem 181 Praja Vira Tama Sorong, Kodam 18 Kasuari Papua Barat ( Pangkat Terakhir Prada – 24 Feb 2022 ).
"Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, diketahui bahwa Yuni Enumbi membeli sendiri semua senpi dan amunisi tersebut dari Surabaya seharga 1,3 Milyar Rupiah dan dibawa ke Papua dengan berbagai cara, ada yang di paket, ada yang lewat jalur laut. Kami duga bagian senpi dikirim secara terpisah," urai Irjen Patrige.
Selain mengamankan Yuni Enembe, polisi juga mengamankan dua warga lainnya yang bersama dengan yuni yakni sopir mobil lanjuran dan kenek nya.
"Mereka berdua kita periksa sebagai saksi, dan dari hasil pemeriksaan sementara mereka mengaku tidak mengetahui bila air kompresor yang mereka bawa berisi senpi dan amunisi," ujar Irjen Patrige.
"Saat ini kita masih menyelidiki, dari siapa senpi dan amunisi ini di beli, termasuk sumber dana yang digunakan untuk membeli senpi dan amunisi tersebut," sambungnya.
Kapolda Irjen Patrige Renwarin juga tak membantah bila senpi dan amunisi tersebut merupakan produksi dalam negeri dari PT. Pindad.
"Akan kita selidiki lagi sumber nya," pungkasnya. (H-2)