Pertamina Prediksi Permintaan Gasoline Naik 6,8% Permintaan Gasoil Turun 25,2%

3 weeks ago 13
Pertamina Prediksi Permintaan Gasoline Naik 6,8% Permintaan Gasoil Turun 25,2% Truk pengangkut gasoline pertamina siap berangkat.(Dok.Pertamina)

SATGAS Rafi (Ramadan dan Idul Fitri) di Daerah Istimewa Yogyakarta memproyeksikan selama masa tugas Satgas Rafi, permintaan gasoline dan elpiji akan mengalami kenaikan, sedangkan gasoil turun.

General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Aribawa di Yogyakarta menjelaskan sehari-hari permintaan normal pada periode Januai - Februari 2025, untuk gasoline (antara lain Pertalite, Pertamax) sebesar 1,828 kiloliter (KL) per hari, namun pada masa Satgas Rafi, diproyeksikan naik sebesar 6,8% menjadi 1.951 KL per hari. Sedangkan gasoil yang selama Januari - Februari rata-rata 497 KL per hari turun 25,2% atau menjadi rata-rata 371 KL per hari.

"Tapi permintaan elpiji yang dalam dua bulan Januari - Februari rata-rata 527 metric ton per hari, selama pasa Satgas Rafi mengalami kenaikan hingga 3,05% atau menjadi 453 metric ton per hari," kata Aribawa.

Ia menambahkan, penurunan permintaan gasoil itu salah satu penyebabnya adalah tidak beroperasinya angkutan barang.

Pada kesempatan itu Aribawa menegaskan, kualitas BBM yang dijual melalui SPBU-SPBU itu terjamin kualitasnya."Pertamina telah melakukan serangkaian peninjauan dan pengecekan mutu di setiap SPBU untuk memastikan kualitas produk BBM yang dijual," jelasnya.

Ia mengungkapkan spesifikasinya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Diyjen Migas. SPBU, jelasnya, wajib melakukan pengecekan mutu. "Penutupan sementara jadi opsi utama untuk mengevaluasi SPBU yang bermasalah," ujarnya.

Menurut dia, untuk membantu masyarakat yang sedang dalam perjalanan melalui tol dan memerlukan BBM disiapkan 1 modular di 1 titik di rest area fungsional exit tol Sleman, 1 unit motoris yang siaga di exit tol Tamanmartani.

Sedangkan jenis avtur, Aribawa mengemukakan, selama masa Satgas Rafi, permintaan avtur di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sebesar 127 KL per hari atau naik 27% dibanding permintaan normal Januari - Februari sebesar 136 KL per hari dan di Bandara Adisutjipto naik 2% dari 17 KL per hari pada Januari - Februari menjadi 22 KL per hari.

Aribawa menjelaskan, stok di Fuel Terminal Rewulu di Sedayu, Bantul, untuk gasolin sebesar 35.800 KL atau mampu menjaga pasokan selama 11,1 hari dengan besaran permintaan yang dapat dilayani sebesar 3.223 KL per hari, stok gasoil sebesar 35.800 KL atau mampu melayani kebutuhan untuk 7,4 hari dengan permintaan sekitar 900 KL per hari dan avtur stoknya mencapai 1.972 KL yang berarti mampu melayani untuk kebutuhan 7 hari dengan besaran permintaan 280 KL per hari. Menurut dia stok ini selalu terjaga.

Sementara itu, pasokan elpiji bersubsidi rata-rata selama Januari - Februari sebesar 72 MT per hari untuk wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman 162 MT per hari, ?Kabupaten Bantul 132 MT per hari, Kabupaten Gunungkidul 60 MT per hari dan  ?Kabupaten Kulon Progo 67 MT hari.

Selama masa Satgas Rafi 2025 ini, ujarnya, terdapat penambahan fakultatif gas elpiji 3 kilogram sebesar 84.187 tabung atau naik 349% dari rata-rata harian pada normal Januari - Februari. Kabupaten Sleman mendapat alokasi penambahan sebanyak 188.290 tabung atau lebih tinggi 349%, ?Kabupaten Gunungkidul mendapat penambahan 77.367 tabung (348%), ?Kabupaten Kulon Progo mendapat penambahan 70.648 tabung (351%) dan Bantul mendapat ?alokasi tambahan 149.752 tabung (340%). Sehingga keseluruhannya 570.243 tabung atau 347% dibanding masa normal.

Menurut Arbawa lagi, untuk melayani kebutuhan masyarakat,  di DIY terdapat 8.056 pangkalan dengan sebaran di Kota Yogyakarta sebanyak 988 pangkalan, Kabupaten Sleman senanyak  2.775 pangkalan, Kabupaten Bantul sebanyak 2.074 pangkalan,  di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 1.178 pangkalan dan di Kulonprogo 1.041 pangkalan. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |