
ANGKATAN Darat Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya menggelar kursus efek senjata nuklir di Korea Selatan (Korsel), khususnya untuk kepentingan militer Korsel, di tengah ancaman potensi serangan nuklir dari negara tetangga, Korea Utara (Korut), yang semakin meningkat.
Dalam keterangan yang dirilis oleh Pasukan AS di Korea (USFK) pada Rabu (23/4), pelatihan untuk meningkatkan kemampuan beroperasi secara efektif di lingkungan nuklir ini melibatkan ini dipimpin oleh Badan Nuklir dan Penanggulangan Senjata Pemusnah Massal Angkatan Darat AS (USANCA).
Latihan bersama UFSK dengan USANCA selama dua hari, yang diadakan di Komando Strategis Korea Selatan di Seoul antara 15-16 April, ini dipandang bertujuan untuk memperkuat pencegahan bersama sekutu terhadap ancaman nuklir Korut.
Dirancang khusus untuk militer Korsel, kursus ini melibatkan 13 personel dari ‘Negeri Ginseng’, termasuk enam anggota staf Komando Strategis.
Latihan ini difokuskan pada berbagi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan saat melaksanakan operasi militer menghadapi penggunaan atau potensi penggunaan senjata nuklir. Ini juga mencakup diskusi mengenai peran militer Korsel dalam skenario operasional tersebut.
"Pembekalan Kursus Efek Senjata Nuklir - Korea ini menyoroti peran penting pasukan ROK (Korea Selatan) dalam memajukan integrasi konvensional-nuklir dalam Aliansi ROK-AS," kata USFK dalam sebuah rilis seperti dikutip agensi berita terbesar di negara itu, Yonhap, Rabu (23/4).
Konten pelatihan juga dapat diterapkan secara langsung dalam latihan meja (tabletop exercise) dan war game berfokus pada integrasi nuklir-konvensional antara kedua negara sebagai sekutu.
Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, sekutu merampungkan latihan meja pertama mereka, yaitu ‘Iron Mace 24’, untuk mengintegrasikan kemampuan nuklir dan konvensional.
Korsel dan AS telah meningkatkan upaya untuk melawan ancaman nuklir Korut yang terus berkembang.
Dalam pembicaraan pertahanan bilateral tahunan yang diadakan pada Oktober tahun lalu, sekutu sepakat untuk memasukkan skenario ‘realistis’, termasuk serangan nuklir Korut, dalam latihan militer gabungan mereka di masa mendatang. (B-3)