
KEPALA BP Haji, Mochammad Irfan Yusuf, mengatakan pemerintah Arab Saudi berencana mengurangi kuota haji Indonesia hingga 50 persen pada pelaksanaan ibadah haji 2026. Rencana pengurangan kuota haji 2026 itu disebabkan adanya berbagai masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi," katanya, Rabu, (11/6).
Irfan mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi pada Selasa di Jeddah. Di pertemuan itu terungkap beberapa hal yang jadi perhatian Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji Indonesia tahun ini. Mulai dari akurasi data jemaah haji, hingga soal kesehatan jemaah haji.
Ia mengatakan, pemerintah Arab Saudi mendorong pembentukan task force bersama Indonesia untuk mempersiapkan haji 2026. Salah satunya memastikan akurasi data jemaah haji, terutama terkait aspek kesehatan (istithaah), penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Dalam diskusi tersebut, pihak Arab Saudi juga menyoroti kurangnya transparansi data kesehatan jemaah haji. Salah satunya soal adanya jemaah haji yang meninggal saat masih di pesawat.
Selain itu, kata Irfan, Arab Saudi akan menerapkan sejumlah kebijakan baru, di antaranya pembatasan jumlah syarikah (perusahaan penyelenggara layanan haji) maksimal dua perusahaan, pengetatan standar kesehatan jamaah, pengawasan standar hotel, porsi makanan, hingga jumlah kasur per orang.
(Ant/H-3)