
Di awal 2025, kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia terus disesuaikan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu faktor penting yang menjadi perhatian adalah suku bunga bank dan pajak atas bunga deposito. Dua kebijakan tersebut berdampak langsung pada pilihan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka.
Pada Januari 2025, Bank Indonesia (BI) mengejutkan banyak pihak dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Namun, pada Februari 2025, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level tersebut demi menjaga stabilitas nilai tukar dan mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.
"Penurunan suku bunga acuan ini berdampak langsung pada suku bunga deposito yang semakin menurun. Saat ini, rata-rata bunga deposito di bank-bank besar berada di kisaran 3-4% per tahun, yang setelah dikurangi pajak, menghasilkan imbal hasil yang kurang menarikbagi para deposan," ujar Marketing Director Atrina Wawan Hermawan.
Selain itu, pemerintah juga mengenakan pajak sebesar 20% atas bunga deposito yang nominalnya melebihi Rp7,5 juta. Ini berarti, jika seseorang menempatkan dana dalam deposito dengan bunga 4% per tahun, setelah dipotong pajak, imbal hasil yang diterima hanya sekitar 3,2% per tahun. Dengan inflasi yang masih di atas 3%, keuntungan dari deposito menjadi kurang menarik dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya.
Dengan kondisi tersebut investasi melalui perdagangan emas bisa menjadi opsi lain bagi masyarakat. Skema ini bisa dipertimbangkan karena berpeluang memperoleh imbal hasil lebih optimal.
Atrina yang merupakan perusahaan jasa perdagangan emas menawarkan peluang imbal hasil di kisaran 8%-12% per tahun, mengikuti peningkatan harga emas saat ini. Selain itu, skema di Atrina memungkinkan peserta untuk memilih hasil dalam bentuk emas atau uang, memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan keuntungan.
"Dengan kondisi ekonomi yang terus berkembang, memilih cara pengelolaan dana yang tepat menjadi semakin penting. Kami hadir sebagai solusi dengan fleksibilitas dan keamanan dalam perdagangan emas," tandas Wawan. (E-3)