
KETUA Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki menyatakan Ramadan memberikan berkah bagi pelaku usaha di tengah efisiensi anggaran pemerintah. Para pelaku usaha bisa sedikit bernapas lega dari maraknya bukber.
"Alhamdulillah, hotel dan resto yang menyajikan paket iftar atau buka bersama (bukber) rata-rata dipenuhi pengunjung," tegas Agoes Basoeki yang juga General Affairs Manager The Shalimar Butique Hotel di Kota Malang, Minggu (16/3).
Agoes mengatakan pengunjung sangat antusias menggelar bukber sejak awal Ramadan. Hal ini tentu membuat pelaku usaha semringah.
Pasalnya, pendapatan dari paket iftar bisa menyokong hotel dan resto tetap bertahan dari imbas kebijakan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Agoes menegaskan dampak efisiensi anggaran pemerintah membuat okupansi hotel menurun. Hal itu menimpa hotel-hotel tipe convention yang mengandalkan tempat, ruang, dan hall untuk kegiatan.
Kini, 92 anggota PHRI Kota Malang berharap ada peningkatan okupansi saat Lebaran. Sebab, rezeki dari pengunjung yang bukber Ramadan di hotel dan resto bila ditambah hunian meningkat akan sedikit melegakan pelaku usaha.
"Harapannya semoga saat liburan Idul Fitri nanti tingkat hunian hotel juga terangkat," ujarnya.
Dengan okupansi yang meningkat, pelaku usaha bisa bertahan dan bangkit dari imbas kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang begitu menekan. "Saat ini tingkat hunian hotel di Kota Malang masih berkisar 10% sampai 20%," katanya. (H-1)