Penemuan Spektakuler di Ramesseum: Bukti Sekolah Kuno dan Kehidupan Multidimensi di Era Ramses II

1 week ago 13
 Bukti Sekolah Kuno dan Kehidupan Multidimensi di Era Ramses II Tim arkeolog Mesir-Perancis berhasil mengungkap penemuan penting di kompleks kuil Ramesseum milik Firaun Ramses II di Tepi Barat Luxor.(the Ministry of Tourism and Antiquities)

TIM gabungan Mesir-Perancis menemukan penemuan arkeologi baru di Ramesseum—kuil makam megah milik Firaun Ramses II—yang terletak di Tepi Barat Luxor di Nekropolis Thebes. Tim ini terdiri dari para ahli dari Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Perancis, dan Universitas Sorbonne.

Ramesseum, yang dibangun pada masa pemerintahan Ramses II atau dikenal juga sebagai “Ramses Agung,” bukan hanya merupakan monumen warisan sang firaun, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, administrasi, dan ekonomi yang hidup. Penemuan ini mengubah pemahaman para ilmuwan mengenai cara hidup, bekerja, dan pengorganisasian masyarakat Mesir Kuno, menurut Mohamed Ismail Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala.

Salah satu temuan paling mengejutkan adalah ditemukannya “House of Life”—atau Per Ankh—di dalam kompleks kuil. Lembaga ini adalah semacam sekolah kuil atau pusat pengetahuan yang selama ini hanya menjadi teori dalam kajian para ahli Mesir kuno dan belum pernah dikonfirmasi secara fisik di Ramesseum. 

Selama penggalian, ditemukan gambar-gambar buatan siswa, pecahan mainan edukatif, dan sisa-sisa alat belajar zaman dahulu. Desain bangunan House of Life juga berhasil diungkap. Menurut para peneliti, ini merupakan bukti material pertama dari keberadaan lembaga pendidikan yang terkait langsung dengan kuil yang juga dikenal sebagai “Kuil Sejuta Tahun.”

Selain aspek pendidikan, tim juga menemukan bukti kuat tentang infrastruktur ekonomi di dalam kompleks kuil. Ruang penyimpanan bawah tanah dan ruang bawah di sisi utara diketahui digunakan untuk menyimpan minyak zaitun, madu, lemak, dan anggur. 

Label guci anggur yang tersebar luas di area tersebut mengonfirmasi fungsinya sebagai gudang anggur aktif. Tim penggali juga mendokumentasikan keberadaan bengkel tekstil dan batu, dapur, dan tempat pembakaran roti—menggambarkan sebuah kompleks mandiri yang tidak hanya melayani staf kuil tetapi juga masyarakat luas.

Di sektor timur Ramesseum ditemukan sisi lain dari kehidupan kuil: kantor administrasi. Struktur-struktur ini menunjukkan adanya hierarki birokrasi yang kompleks, yang mengatur produksi dan distribusi barang.

Sektor timur laut situs ini mengungkap kelompok makam yang berasal dari Periode Menengah Ketiga (1069–525 SM). Makam-makam tersebut berisi poros pemakaman, sarkofagus bersarang, guci kanopik, alat-alat pemakaman, dan total 401 figur ushabti keramik. Sisa-sisa manusia yang tersebar di seluruh situs juga mengonfirmasi kuil ini berfungsi sebagai nekropolis pada periode-periode berikutnya.

Pengumuman besar lainnya datang dari arkeolog Mesir Hisham El-Leithy, yang mengonfirmasi penggalian ulang makam Sehetep-ib-Re dari zaman Kerajaan Tengah, yang pertama kali ditemukan tahun 1896 oleh arkeolog Inggris James Quibell. Makam ini berisi karya seni pemakaman yang masih terawat baik dan menambah lapisan kronologis baru pada sejarah penggunaan kuil tersebut.

Upaya restorasi juga membuahkan hasil. Di sektor selatan kuil, tim berhasil merekonstruksi patung kolosal Ramses II dan ibundanya, Ratu Tuya, dan mengembalikannya ke lokasi aslinya. Istana kerajaan yang berada di dekat pelataran pertama kuil juga telah dipugar dengan hati-hati, memperlihatkan ruang tahta dan aula penerimaan aslinya.

Penemuan-penemuan ini menunjukkan situs kuil telah dihuni sebelum masa pemerintahan Ramses II. Situs ini sempat digunakan kembali oleh para pemahat batu selama periode Ptolemaik dan Romawi. (Archeology news/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |