
WILAYAH Jakarta Utara dan sekitarnya dikepung kemacetan parah sejak Rabu (16/4) malam hingga Kamis (17/4) malam ini. Pantauan Medcom.id, pukul 19.00 WIB, kemacetan masih terjadi di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kondisi ini akan tembus 24 jam jika hingga malam nanti kemacetan belum terurai. Pasalnya, Kepala Kantor KSOP ( Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Utama Tanjung Priok, M Takwim Masuku, mengatakan kemacetan terjadi sejak pukul 22.00 WIB, pada Rabu (16/4).
Takwim membantah kemacetan ini karena adanya isu pintu atau gate pelabuhan yang error. Ia mengatakan volume kendaraan yang masuk Pelabuhan meningkat dua kali lipat karena menjelang libur besok.
"Kemacetan ini memang dipicu oleh peningkatan volume kendaraan yang mulai berlangsung itu dari tadi malam jam 10. Itu ada 3 kapal yang bersamaan masuk, sandar di NPCT 1, kegiatan bongkar muat dilakukan secara bersamaan," kata Takwim saat ditemui, Kamis (17/4).
Takwim menjelaskan volume kendaraan yang menumpuk ini sudah mencapai 4.000 peti kemas yang diangkut kontainer. Inilah yang menjadi pemicu kemacetan hingga hari ini, bukan lantaran pintu atau gate pelabuhan bongkar muat yang error.
"Sampai dengan tadi terakhir kami cek, itu sistem yang ada di Common Gate Area maupun di sistem di NPCT 1 itu dalam kondisi normal. Jadi memang diakibatkan oleh volume, peningkatan volume aktivitas kegiatan yang sangat-sangat signifikan, yang biasanya berkisar antara 2.000 sampai 2.500 saat ini berkisar di antara 4.000 lebih. Itu yang menimbulkan kemacetan," kata Takwim.
Senada itu, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menyampaikan kemacetan ini terjadi karena efek dari libur Lebaran yang diperpanjang dari akhir Maret ke awal April lalu membuat jadwal operasional bongkar muat ikut berubah.
Secara bersamaan, libur akhir pekan panjang berbarengan dengan Hari Raya Paskah pada Jumat, 18 April hingga Minggu, 20 April 2025. Ini membuat para perusahaan logistik mengejar target untuk menuntaskan aktivitas bongkar muat sebelum libur tiba.
"Kita sudah mengecek ya terkait dengan sistem di gate pass sudah dipastikan tidak ada error system, namun ini semata-mata memang terjadi peningkatan volume yang cukup luar biasa paska lebaran dan besok menjelang libur panjang, sehingga orang berbondong-bondong melakukan receiving atau delivery," jelas Adi.
"Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan mungkin kepada pengguna jasa pelabuhan dan pengguna jalan di seputaran Tanjung Priok, karena ini imbas kemacetan di Tanjung Priok," sambungnya.
Antisipasi kemacetan ke depan, pihak Pelindo dan stake holder terkait akan membuat SOP bilamana terjadi lonjakan kembali. "Tentunya ke depan kita juga sudah akan melakukan antisipasi membuat satu SOP ya pada saat terjadi lonjakan-lonjakan mungkin secara otomatis kita akan lakukan mungkin tadi yang disampaikan oleh Pak KSOP terkait diskresi dan distribusi mungkin nanti dari Kasat Lantas juga akan merekayasa lalu lintas," tutupnya. (P-2)