APAKAH anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies jika terpapar hewan lain yang sudah terinfeksi.
Apa Itu Rabies dan Mengapa Berbahaya
Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia dan hewan peliharaan seperti anjing, kucing, serta ferret. Virus ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya lewat gigitan atau cakaran.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus rabies bisa ditemukan dalam air liur bahkan beberapa hari sebelum gejala muncul. Artinya, hewan yang tampak sehat pun bisa menjadi sumber penularan.
Penjelasan Para Ahli: Risiko dan Penanganan
Jika hewan peliharaan Anda terpapar rabies dan telah divaksinasi lengkap, maka dokter hewan akan memberikan vaksin booster dan memantau kondisi hewan selama 45 hari. Namun, apabila hewan belum pernah divaksinasi, euthanasia seringkali menjadi rekomendasi medis karena risiko infeksi yang sangat tinggi. Sebagai alternatif, pemilik bisa memilih karantina ketat selama beberapa bulan disertai vaksinasi segera.
Dokter hewan juga mengingatkan bahwa rabies dapat menular melalui kontak air liur hewan terinfeksi ke luka terbuka atau selaput lendir seperti mata dan mulut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari interaksi antara hewan peliharaan dan satwa liar seperti kelelawar, rakun, atau rubah.
World Health Organization (WHO) mencatat bahwa rabies masih menjadi masalah kesehatan serius di banyak negara, khususnya di Asia dan Afrika. Anjing menjadi penyebab utama penularan rabies ke manusia di wilayah-wilayah tersebut.
Gejala Rabies pada Hewan Peliharaan
Rabies pada hewan peliharaan biasanya menimbulkan gejala pada sistem saraf, antara lain perubahan perilaku seperti menjadi agresif, sangat gelisah, kesulitan menelan, kejang, kelumpuhan, hingga akhirnya kematian. Setelah gejala klinis muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal.
Langkah Pencegahan yang Harus Dilakukan
-
Lakukan vaksinasi rutin pada hewan peliharaan sesuai jadwal yang dianjurkan dokter hewan
-
Hindari kontak antara hewan peliharaan dan satwa liar
-
Segera konsultasikan ke dokter hewan jika terjadi gigitan atau cakaran dari hewan mencurigakan
-
Ikuti protokol isolasi dan pengawasan bila terjadi dugaan paparan rabies
Rabies adalah penyakit yang mematikan namun dapat dicegah. Dengan langkah pencegahan seperti vaksinasi dan pengawasan yang tepat, risiko rabies pada hewan peliharaan dapat diminimalkan secara signifikan. Waspadai gejalanya dan konsultasikan ke dokter hewan bila ada hal mencurigakan. (Centers for Disease Control and Prevention (CDC), World Health Organization (WHO), American Veterinary Medical Association (AVMA), American Kennel Club (AKC), World Organisation for Animal Health (WOAH) /Z-10)