
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jakarta membuka rekrutmen tenaga penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sebanyak 1.100 orang. Namun diketahui, hingga kini jumlah masyarakat yang melamar sudah lebih dari 7.000 orang.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa masyarakat yang melamar pekerjaan untuk menjadi petugas PPSU sangat tinggi. Padahal, alokasi yang disediakan hanya untuk 1.100 orang.
"Saudara-saudara sekalian, ini cerminan dari kita semua bahwa kuota 1.100, yang mendaftar memang banyak sekali. Karena memang kemarin setelah Lebaran yang arus mudiknya pada waktu itu berkurang, yang datang bertambah," kata Pramono, Senin (5/5).
Menurutnya, meningkatnya jumlah pendatang itu membuat persaingan untuk mencari pekerjaan di Jakarta semakin ketat. Termasuk persaingan melamar pekerjaan menjadi petugas PPSU.
"Yang datang bertambah inilah yang kemudian mereka banyak mencari peluang bekerja, salah satunya di PPSU," ujarnya.
Meski demikian, Pramono memastikan proses perekrutan petugas PPSU akan dilakukan secara terbuka. Ia juga telah menginstruksikan jajarannya di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan, untuk melakukan perekrutan secara adil.
Ia mengaku tidak ingin mendengar adanya istilah 'titipan' dalam proses rekrutmen petugas PPSU. Ia pun akan terus memantau proses perekrutan agar berjalan dengan transparan.
"Untuk itu saya sudah monitor baik di tingkat kelurahan, tingkat wali kota, dan saya bilang supaya ini fairness, tidak ada istilah orang dalam, transparan, keputusan penyelesaian orang itu nanti berdasarkan nilai kriteria yang akan diatur dari wali balai kota," kata dia. (H-2)