
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Imunisasi berfungsi sebagai langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit menular yang berisiko tinggi. Program imunisasi nasional menyediakan berbagai jenis vaksin yang diberikan bertahap berdasarkan perkembangan usia anak.
Tahap 1: Imunisasi Dasar untuk Bayi Usia 0–6 Bulan
Di fase ini, bayi mendapatkan beberapa vaksin penting yang dirancang untuk memberikan perlindungan awal dari penyakit serius.
- Hepatitis B (HB-0): Vaksin ini diberi dalam waktu 24 jam setelah kelahiran bayi guna mencegah penularan virus hepatitis B dari ibu kepada anak, yang dapat memicu penyakit liver kronis dan kanker hati.
- Polio (OPV/IPV): Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, kemudian diikuti dosis tambahan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin polio yang tidak aktif (IPV) biasanya diberikan pada usia 4 bulan untuk meningkatkan perlindungan dari poliovirus yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
- BCG: Vaksin ini diberikan satu kali pada usia 1 bulan untuk mencegah tuberkulosis (TBC), terutama bentuk berat seperti meningitis TB. Vaksin ini berfungsi melindungi paru-paru dan sistem saraf pusat dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- DPT-HB-Hib: Vaksin kombinasi ini melindungi terhadap difteri, batuk rejan (pertusis), tetanus, hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B yang dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis. Diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Tahap 2: Imunisasi Lanjutan untuk Bayi Usia 6–12 Bulan
Setelah menjalani imunisasi dasar, bayi memerlukan vaksin tambahan untuk memperkuat imunitas terhadap penyakit-penyakit lain yang biasa muncul pada usia ini.
- PCV (Pneumokokus): Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, serta infeksi telinga tengah. Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan booster pada usia 12–15 bulan.
- Rotavirus: Vaksin ini mencegah diare parah yang diakibatkan oleh rotavirus, yang dapat berisiko mengakibatkan dehidrasi parah pada bayi. Terdapat dua jenis vaksin rotavirus yaitu Rotarix (diberikan dalam dua dosis) dan RotaTeq (diberikan dalam tiga dosis), dimulai usia 6 minggu hingga maksimal 8 bulan.
- Campak-Rubela (MR): Vaksin ini diberikan pada usia 9 bulan untuk menghindari campak dan rubela, dua infeksi virus yang sangat menular serta dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia dan radang otak. Dosis lanjutan diberikan pada usia 18 bulan.
Pentingnya Imunisasi Lengkap
Imunisasi tidak hanya berfungsi untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya namun juga berperan untuk mencegah penyebaran penyakit di komunitas. Dengan tingginya cakupan imunisasi, kekebalan kelompok dapat tercapai, sehingga melindungi individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan kesehatan tertentu.
Kemenkes menyediakan layanan imunisasi dasar secara gratis di posyandu, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. Orangtua disarankan untuk secara rutin memeriksa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan jadwal imunisasi anak terlaksana. (Kemenkes/E-3)