
PARA pemimpin Eropa mengirim pesan solidaritas kepada Ukraina. Hal itu merespons hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pertemuan yang awalnya hangat berubah menjadi adu mulut yang panas.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan Ukraina dapat mengandalkan Eropa. “Tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari warga Ukraina” kata Scholz dilansir dari Anadolu.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyerukan pertemuan mendesak antara AS, negara-negara Eropa, dan sekutu.
“Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita,” ucapnya.
Presiden Ceko Petr Pavel dan Presiden Latvia Edgars Rinkevics juga menegaskan solidaritas mereka kepada Ukraina. “Ukraina adalah korban agresi Rusia. Ukraina berperang dengan bantuan dari banyak teman dan mitra,” kata Rinkevics.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, juga menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina dan perdamaian. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk juga bereaksi. Dia menyebut Ukraina tidak akan sendirian.”
Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp menegaskan negaranya telah berbicara dengan mitra dari Ukraina, Andrii Sybiha, menegaskan kembali dukungannya.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga menyatakan dukungannya dan menyoroti Ukraina tidak hanya berjuang untuk kebebasannya tetapi juga untuk seluruh Eropa. Perdana Menteri Portugal Lula Montenegro menegaskan kembali bahwa Ukraina selalu dapat mengandalkan Portugal.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan negaranya dengan bangga mendukung Ukraina. Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic menegaskan mereka berpegang teguh pada keyakinan Ukraina membutuhkan perdamaian yang berarti kedaulatan, integritas teritorial, dan Eropa yang aman. (Dhk/I-1)