NASA Temukan Bukti Air di Bulan Bisa Terisi Ulang oleh Matahari

3 hours ago 1
NASA Temukan Bukti Air di Bulan Bisa Terisi Ulang oleh Matahari Sebuah Observatorium Dinamika Surya NASA dan gambar komposit Lunar Reconnaissance Orbiter menunjukkan bulan yang diterangi oleh tepi buatan di depan matahari.(NASA's Goddard Space Flight Center)

ASTRONOT bulan masa depan kemungkinan menemukan air yang lebih mudah diakses daripada yang diperkirakan sebelumnya. Percobaan baru juga menunjukkan matahari mengisi kembali sumber daya yang dicari di permukaan bulan. 

Karena bulan tidak memiliki medan magnet seperti bumi, permukaan bulan yang tandus terus dibombardir oleh partikel-partikel energik yang membentuk angin matahari. Para ilmuwan juga menduga lewat simulasi komputer, angin matahari membantu bahan-bahan air di permukaan bulan. 

Partikel berkecepatan tinggi ini terdiri dari ion hidrogen bermuatan positif dengan menangkap elektron bulan untuk menjadi atom hidrogen. Atom hidrogen ini biasanya akan terbentuk dan kemudian berimigrasi melalui regolit yang berdebu dan berbatu untuk berkaitan dengan oksigen. 

Hal ini juga akan membentuk molekul hidroksil dan air di seluruh permukaan. Sering kali terkonsentrasi di daerah kutub yang dibayangi secara permanen. Namun siklus alami dan pembaruan ini juga belum cukup jelas bahan-bahannya. 

Seorang Ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, Li Hsia Yeo, juga mengamati efek simulasi angin matahari pada dua sampel regolit linggar yang dibawa oleh bumi ke misi Apollo 17. 

Salah satu sampel yang digali dari parit disebut dengan Wessex Cleft ini berasal dari dasar tepi kawah muda di Massif Selatan. Untuk menghilangkan air terestrial yang diserap oleh sampel berusia 50 tahun sejak kembalinya ke bumi, Ilmuwan Li Hsia Yeo berserta timnya memanggang sampel tersebut semalaman di tungku vakum. Para peneliti membangun alat khusus yang mencakup ruang vakum, tempat di mana sampel ditempatkan. 

"Butuh waktu lama dan banyak iterasi untuk merancang komponen peralatan dan membuat semuanya muat di dalam. Tetapi itu sepadan, karena begitu kami menghilangkan semua kemungkinan sumber kontaminasi, kami mengetahui gagasan berusia puluhan tahun tentang angin matahari ini ternyata benar,” ujar Jason McLain,  ilmuwan peneliti di NASA Goddard yang ikut memimpin eksperimen dengan Yeo. 

Analisis tentang bagaimana susunan kimia sampel yang berubah dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan cahaya di titik yang sama di wilayah inframerah, di mana hal ini menyerap energi. Hal ini juga menunjukkan pembentukan molekul hidroksil dan air terjadi karena angin matahari tiruan. 

Para tim juga menemukan memanaskan sampel ke suhu siang hari sekitar 260 derajat Fahrenheit selama 24 jam juga bisa menurunkan molekul air. Tetapi ketika sampel didinginkan selama 24 jam akan diledakkan dengan matahari tiruan lagi. Siklus ini menunjukkan matahari terus-menerus mengisi kembali sejumlah air kecil di permukaan bulan. 

"Hal yang menarik di sini adalah bahwa hanya dengan tanah bulan dan bahan dasar dari matahari  yang selalu mengeluarkan hidrogen. Ada kemungkinan untuk menciptakan air. Itu luar biasa untuk dipikirkan,” ujar Li Hsia Yeo. 

Dalam mendukung ide ini, pengamatan dari misi bulan sebelumnya telah mengungkapkan banyaknya gas hidrogen di atmosfer bulan yang tipis. Para ilmuwan juga menduga bahwa pemanasan yang digerakkan oleh angin matahari memfasilitasi kombinasi atom hidrogen di permukaan yang menjadi gas hidrogen yang kemudian keluar dari luar angkasa. 

Proses ini juga memiliki sisi positif yang mengejutkan bagi studi baru. Atom oksigen yang tersisa bebas untuk berkaitan dengan atom hidrogen baru yang terbentuk oleh pemboman berulang dari angin matahari. Temuan ini dapat membantu menilai seberapa berkelanjutan air di bulan, karena sumber daya yang dicari penting untuk dukungan kehidupan dan sebagai pendorong untuk roket.  (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |