Musiman dalam Pasar Finansial,  Ini Strategi untuk Trading yang Efektif

1 week ago 4
Musiman dalam Pasar Finansial,  Ini Strategi untuk Trading yang Efektif Ilustrasi--Suasana pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).(MI/Susanto)

MEMAHAMI ritme pasar finansial dapat memberikan trader keunggulan yang signifikan. Musiman, tren yang berkelanjutan dan berulang selama beberapa periode dalam setahun, cenderung memengaruhi nilai  aset dan kondisi pasar secara keseluruhan. 

Dengan mengidentifikasi siklus ini, para trader dapat menyesuaikan strategi mereka dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Memahami pola musiman

Musiman dalam pasar finansial mengacu pada fluktuasi yang diperkirakan yang berulang setiap tahun, memengaruhi harga aset dan perilaku pasar. 

Beberapa fenomena yang didokumentasikan dengan baik menguraikan fenomena ini:

Jual di bulan Mei dan pergi

Pasar saham biasanya berkinerja buruk antara Mei dan Oktober dibandingkan dengan periode November hingga April. 

Secara historis, individu yang mengurangi eksposur ekuitas pada Mei dan kembali pada November biasanya mengalami pengembalian yang lebih baik. 

Namun, penting untuk diingat bahwa kecenderungan pasar dapat berubah meskipun pola ini telah diamati.

Efek Januari

Efek Januari adalah situasi ketika harga saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, naik lebih banyak dibandingkan bulan lainnya. Hal ini sering terjadi karena para investor menjual saham pada Desember untuk memanen kerugian pajak dan kemudian menginvestasikannya kembali di Januari, yang menghasilkan permintaan yang lebih tinggi dan, oleh karena itu, harga yang lebih tinggi. 

Meski telah melemah dalam beberapa tahun terakhir, efek ini tetap menjadi topik yang menarik bagi para trader.

Reli Sinterklas

Fenomena ini menunjukkan kenaikan harga saham selama lima hari trading terakhir pada Desember dan dua hari pertama Januari. 

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, optimisme musim liburan dan investor institusional yang menutup pembukuan mereka mungkin menjadi alasan di balik reli ini. 

Kurangnya aktivitas Reli Sinterklas terkadang dapat memprediksi masa depan yang bearish untuk tahun yang akan datang.

Musim komoditas

Trend musiman juga terjadi di pasar komoditas. Harga minyak, misalnya, naik menjelang peningkatan penggunaan selama musim berkendara di musim panas karena kilang minyak memproduksi lebih banyak sebelum penggunaan meningkat. 

Harga kemudian turun pada September karena penggunaan menurun. Demikian pula, komoditas pertanian seperti gandum dan jagung mengalami trend harga musiman karena pola tanam dan panen.

Pengamatan terkini di akhir 2024 dan awal 2025

Pada akhir 2024, Reli Sinterklas tradisional tidak terjadi. S&P 500 mengalami penurunan sebesar 0,2% selama periode ini, menandai perubahan dari kenaikan akhir tahun pada umumnya. 

Ketiadaan ini menimbulkan kekhawatiran di antara para investor tentang potensi pelemahan pasar memasuki 2025. 

Efek Januari tampak meredup di awal 2025. Saham berkapitalisasi kecil, yang secara tradisional diuntungkan oleh fenomena ini, menunjukkan peningkatan yang moderat. SPDR Portfolio S&P 600 Small Cap ETF (SPSM) mencatat kenaikan sebesar 9,8% selama setahun terakhir per 6 Januari 2025, dibandingkan dengan kenaikan SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY) sebesar 25,4%, yang menunjukkan kinerja yang tertinggal pada saham berkapitalisasi kecil.  

Menerapkan pola musiman dalam trading

Mengembangkan strategi berdasarkan berbagai faktor

Mendasarkan trading pada trend musiman melibatkan analisis hasil masa lalu untuk mengidentifikasi pola yang berulang. Namun, kita harus memasangkan taktik ini dengan jenis analisis lain sehingga ketidakteraturan dan faktor asing dapat dipertimbangkan. 

Sebagai contoh, pola musiman dapat dipadukan dengan sinyal teknis untuk menentukan titik masuk dan keluar terbaik. 

Jika trader mengamati pola musiman kenaikan komoditas dan sinyal beli dari indikator teknis terkait seperti persilangan Moving Average, konvergensi ini dapat mendukung alasan trading.

Menerapkan manajemen risiko

Meskipun sangat membantu, tren musiman tidak selalu akurat. Pasar dapat mengubah arah bullish atau bearish karena faktor fundamental. 

“Contohnya, pada 2018, tidak ada Reli Sinterklas. Pada Desember 2018, S&P 500 turun hampir sebesar 10%, menandai salah satu Desember terburuk sejak Depresi Besar. Penurunan ini disebabkan oleh ketakutan akan perlambatan ekonomi global dan peningkatan tarif perdagangan,” ungkap analis pasar finansial di Octa Broker Kar Yong Ang. 

Dalam kasus seperti itu, manajemen risiko melibatkan analisis yang menyeluruh dan menerapkan ukuran posisi yang moderat, serta alat bantu seperti order stop-loss.

Platform analisis musiman

Situs web khusus seperti Seasonsax dapat memberikan analisis terperinci tentang pola dan trend musiman kepada para trader, sehingga dapat meningkatkan analisis dan pengambilan keputusan mereka. 

Misalnya, Seasonsax mempelajari data historis untuk mengidentifikasi trend yang berulang dan anomali yang mungkin memengaruhi nilai aset.

Kesimpulan

Tren musiman dapat memberikan para trader wawasan tingkat lanjut mengenai dinamika pasar jika dipahami dan diperhitungkan dalam strategi trading. 

Para trader membuat pilihan yang lebih tepat dengan menggabungkan wawasan historis dengan analisis teknis dan manajemen risiko yang baik. Kita harus terus belajar dan responsif karena kondisi pasar yang terus berkembang. Tetap mengikuti perkembangan adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |