Miliki Kualitas, Harga Gabah Petani di Kota Bandung Lebih Tinggi dari Harga Bulog

1 week ago 16
Miliki Kualitas, Harga Gabah Petani di Kota Bandung Lebih Tinggi dari Harga Bulog Ilustrasi(MI/Suparji)

KUALITAS yang lebih baik dibandingkan dengan standar kualitas yang ditetapkan Perum Bulog, menjadikan harga gabah padi dari petani di Kota Bandung, Jawa Barat, dijual dengan harga lebih mahal yakni Rp 6.700 per kilogram dari harga Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram.

Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi. Meski lahan sawah terbatas, petani mampu menghasilkan hingga mencapai 7-8 ton per hektare.

"Perum Bulog sekarang menstandarkan harga gabah Rp6.500, petani di sini menjual bisa Rp6.700 karena kualitasnya memang bagus," ungkap Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, Rabu (9/4).

Atas hal tersebut pihaknya kata Gin Gin, akan mempertahankan kualitas dari gabah itu dengan cara mengembangkan pembenihan secara mandiri. Agar kualitasnya baik tentunya juga tergantung kepada benih padi yang disediakan.

"Benih padi yang disediakan oleh petani Kota Bandung ini relatif memiliki kualitas yang baik. Jadi kita akan kembangkan pembenihan secara mandiri yang nanti kita bagikan kepada para petani," papar Gin Gin.

Menurut Gin Gin untuk ke depannya, benih padi yang berkualitas tersebut akan diformalkan, sehingga harus kerjasama dengan balai pembenihan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar supaya bisa diakui dan didistribusikan agar produktivitasnya tetap tinggi. "Ini tentu menjadi sebuah prestasi, walaupun Kota Bandung tidak punya potensi lahan luas, tapi kita dinilai punya produktivitas yang cukup tinggi, hingga 7-8 ton per hektare," tutur Gin Gin.

Bahkan pada tahun 2024, lanjut Gin Gin, Kota Bandung bisa mendapatkan apresiasi dari pemerintah Pemprov Jabar karena menjadi satu-satunya kota yang punya produktivitas tinggi dengan nilai 8,5. Apresiasi yang diterima ini tentu menjadi penyemangat, walaupun dari sisi jumlah kecil, tapi punya nilai produktivitas yang tinggi. Makanya nanti ada satu program, yaitu  akan mengembangkan pembenihan secara mandiri. Dengan benih tersebut, rata-rata para petani bisa panen 2 sampai 3 kali dalam satu tahun. Tetapi, hal itu tergantung cuaca karena kebanyakan sawah di Kota Bandung masih tergantung pada hujan.

"Irigasi kita masih irigasi setengah teknis istilahnya, jadi masih tergantung juga air hujan. Tapi benih ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan Kota Bandung, sehingga benih tersebut bagus untuk ditanam di kita," ucap Gin Gin. (AN/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |