
Mentari Intercultural School menggandeng Positive Education Schools Association (PESA) untuk mengadopsi Positive Education sebagai pendekatan utama dalam proses belajar mengajar. Dengan kerja sama tersebut, Mentari Intercultural School menjadi sekolah pertama di Indonesia yang mengadopsi Positive Education secara menyeluruh. Senior Principal HS Mentari Intercultural School Bintaro, Sunny M Reyes mengatakan kolabrasi tu akan membawa perubahan signifikan dalam pendekatan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdasmen) yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dan kesejahteraan siswa.
"Kami merasa terhormat menjadi sekolah pertama yang mengadopsi Positive Education di Indonesia. Kami percaya bahwa pendekatan ini akan meningkatkan kapabilitas kami untuk mengutamakan kesejahteraan anak dalam perkembangan dunia saat ini, dan membantu mereka menjadi generasi yang lebih baik," kata Sunny melalui keterangannya, Rabu (26/2).
Sebagaimana diketahui, pendidikan karakter adalah prioritas utama bagi Kemendikdasmen. Itu bertujuan untuk mencetak generasi muda yang berkarakter kuat, berintegritas, dan mampu bersaing ditingkat global. Dalam upaya ini, berbagai kebijakan dan program yang fokus pada penguatan karakter telah diterapkan.
Dengan mengintegrasikan Positive Education dalam kurikulum, Mentari Intercultural School berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya mendidik siswa secara akademis, tetapi juga secara karakter dan emosional, membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global.
Mentari Intercultural School, sambung Sunny, menjadi contoh penting dalam hal ini dengan mengadopsi pendekatan Positive Education. Kerja sama dengan PESA menjadikan sekolah ini sebagai yang pertama di Indonesia mengadopsi konsep tersebut secara menyeluruh.
"Positive Education adalah pendekatan yang sangat penting dalam pendidikan modern. Dengan mengintegrasikan Positive Education dalam kurikulum, sekolah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang positif dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ucap Kepala Sekolah Ravenswood dan Ketua Global IPEN, Anne Johnstone.
Pendekatan Positive Education tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan akademik, tetapi juga karakter siswa dan kesejahteraan mereka. Positive Education juga berfokus pada pengembangan keterampilan hidup yang positif, termasuk resiliensi, kebahagiaan, dan kesejahteraan emosional, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik siswa.
Melalui pendekatan ini, diharapkan para siswa dapat menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bahagia, dan lebih siap menghadapi dunia yang semakin kompleks. Dengan begitu, kebijakan penguatan pendidikan karakter yang dilakukan oleh Kemendikdasmen dapat terwujud dengan lebih efektif, dan memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi generasi muda Indonesia. (E-3)