Masa Depan Giannis Antetokounmpo di Milwaukee Bucks Jadi Sorotan

6 hours ago 2
Masa Depan Giannis Antetokounmpo di Milwaukee Bucks Jadi Sorotan Bintang Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo saat melakukan lay-up.(AFP/GARY DINEEN/NBAE / Getty Images)

MASA depan Giannis Antetokounmpo bersama Milwaukee Bucks kembali menjadi sorotan utama di tengah pergerakan tim NBA musim panas ini, seiring banyaknya klub yang mulai mengintensifkan pendekatan untuk mendatangkan bintang asal Yunani tersebut.

Menurut sejumlah sumber liga, beberapa tim sudah sejak lama menanyakan ketersediaan Antetokounmpo sebagai bagian dari rutinitas tahunan, namun perhatian itu diprediksi meningkat selama pekan NBA Draft Combine.

Meski demikian, arah pembicaraan selalu bergantung pada di mana pemenang MVP NBA dua kali itu memandang masa depannya dalam jangka panjang.

Bucks dan perwakilan Antetokounmpo, yakni Giorgios Panou dan Alex Saratsis, dijadwalkan akan duduk bersama dalam masa jeda musim ini untuk mendiskusikan masa depan sang pemain yang telah 12 musim membela Bucks sejak ia di draft pada 2013.

Antetokounmpo, yang musim ini mencatatkan rata-rata 30,4 poin, 11,9 rebound, dan 6,5 assist per pertandingan dengan efisiensi tembakan 60 persen dalam 67 gim, masih terikat kontrak hingga musim 2026-2027 dengan opsi pemain senilai US$62,8 juta untuk musim berikutnya.

Namun, hasil buruk Bucks di playoff yang memiliki catatan kalah dalam lima gim dari Indiana Pacers meski Antetokounmpo tampil impresif dengan rata-rata 33 poin, 15,4 rebound, dan 6,6 assist, membuat isu masa depan sang pemain semakin mengemuka.

Terlebih, Bucks hanya mampu memenangkan satu seri playoff sejak merebut gelar juara NBA pada 2021.

"Jika saya tidak bisa membantu tim saya meraih cincin juara kedua, saya merasa mengecewakan diri saya sendiri," ujar Antetokounmpo dalam podcast bersama saudaranya Thanasis Antetokounmpo, beberapa waktu lalu.

Sejumlah eksekutif tim, pelatih, dan pemain lainnya memahami bahwa keputusan Antetokounmpo sangat mungkin mengubah peta kekuatan liga.

Sejak 2018-2019, Bucks mencatatkan persentase kemenangan terbaik di NBA (66,3%), namun sumber daya mereka kini mulai menipis usai sembilan musim playoff berturut-turut dan dua pertukaran besar yang melibatkan posisi point guard.

General Manager Bucks Jon Horst yang dikenal dengan keberaniannya dalam mengambil keputusan besar, termasuk mendatangkan Jrue Holiday (2020) dan Damian Lillard (2023), kini menghadapi tantangan finansial dan strategis.

Kontrak-kontrak besar dan minimnya aset draft pick membuat fleksibilitas tim dalam memperkuat skuad menjadi terbatas.

Dari tujuh pemain yang masih memiliki kontrak untuk musim depan, tiga di antaranya Antetokounmpo, Lillard, dan Kyle Kuzma menyedot sekitar US$130 juta dari total proyeksi gaji tim sebesar US$164 juta.

Lillard, yang mengalami cedera achilles, juga menimbulkan tanda tanya besar menjelang usianya ke-35 tahun dan dua musim tersisa dengan nilai kontrak mencapai US$113 juta.

Bucks akan menghadapi keputusan besar musim panas ini, antara mempertahankan fondasi tim yang sudah menua dan mahal, atau membuka jalan baru untuk menyongsong era baru, yang mungkin tanpa Giannis Antetokounmpo di dalamnya. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |