Maret Diprediksi Jadi Bulan Inflasi Pertama di 2025

1 week ago 13
Maret Diprediksi Jadi Bulan Inflasi Pertama di 2025 Ilustrasi(Antara)

Inflasi diperkirakan akan kembali terjadi pada Maret 2025, bertepatan dengan Ramadan dan berhentinya pemberian diskon tarif listrik. Penaikan harga barang dan jasa yang umum terjadi di periode Ramadan dianggap bakal menjadi pemicu inflasi.

"Secara natural peningkatan harga barang dan jasa di bulan Ramadhan itu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sehingga itu yang akan kita lihat, terutama untuk bulan Maret di mana terjadi momentum Ramadan dan lebaran," ujar periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Senin (3/3).

Selepas Ramadan dan lebaran, lanjutnya, daya beli masyarakat akan amat mempengaruhi pergerakan inflasi ke depan. Karenanya, paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah diharapkan mampu menjaga, atau bahkan mendorong daya beli.

"Itu akan ikut menentukan berapa pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara umum dan pada muaranya juga akan ikut mempengaruhi dinamika inflasi ataupun deflasi di sepanjang tahun 2025," jelas Yusuf. 

Diketahui pada Februari Indonesia kembali mengalami deflasi. Di bulan kedua tahun ini, deflasi tercatat -0,48% secara bulanan (month to month/mtm). Deflasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2025 yang mencapai -0,76%.

Kendati begitu, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 menjadi lebih rendah, yakni 105,48 dari bulan sebelumnya yang tercatat 105,99.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, deflasi kedua di tahun ini banyak dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok tersebut tercatat mengalami deflasi -3,59% dan memberikan andil terhada deflasi 0,52%.

"Komoditas yang dominan mendorong deflasi kelompok ini adalah diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67%, dan tingkat deflasi pada tarif listrik adalah sebesar 21,30%," kata Amalia. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |