Marc Marquez Minta Publik Hargai Pembalap MotoGP

7 hours ago 5
Marc Marquez Minta Publik Hargai Pembalap MotoGP Marc Marquez dari Ducati Lenovo.(Xinhua)

ASSEN menjadi saksi sejarah baru dalam dunia MotoGP. Marc Marquez, pembalap Spanyol berusia 32 tahun, resmi menyamai catatan kemenangan Giacomo Agostini dengan raihan 68 kemenangan di kelas utama usai tampil dominan di MotoGP Belanda, Minggu (29/6) waktu setempat.

Kemenangan ini bukan hanya memperlebar keunggulan Marquez di puncak klasemen sementara atas adiknya, Alex Marquez, dengan selisih 63 poin, melainkan juga menegaskan posisinya sebagai salah satu legenda hidup MotoGP. 

Dalam daftar kemenangan sepanjang masa di kelas premier, Marquez kini hanya terpaut dari Valentino Rossi yang mengoleksi 89 kemenangan.

"Ini akhir pekan yang tidak terduga. Saya menang di sirkuit yang biasanya sulit bagi saya seperti Assen. Sementara di trek favorit saya, justru saya lebih sering melakukan kesalahan tahun ini," ujar Marquez dikutip dari Speed Week.

Sejak naik ke kelas MotoGP pada 2013, Marquez terus mencetak prestasi gemilang. Ia masih memegang rekor sebagai juara dunia MotoGP termuda yang diraihnya saat berusia 20 tahun 266 hari. Dengan gelar dunia di kelas 125cc, Moto2, dan enam kali di MotoGP, musim ini Marquez membidik gelar kesembilan dalam kariernya.

Meski tampil impresif di Assen, Marquez mengaku kemenangan itu bukan tanpa tantangan. Selain sempat mengalami dua kecelakaan kecepatan tinggi pada sesi latihan Jumat, ia juga mendapat tekanan sepanjang balapan dari Marco Bezzecchi (Aprilia) dan saudaranya sendiri, Alex Marquez, di Sprint Race.

Marquez suarakan pembelaan

Namun Marquez justru menyuarakan pembelaan terhadap rival-rivalnya yang gagal menyalipnya selama balapan. Komentar yang menyebut Alex dan Bezzecchi 'segan menyerang' dirinya, baik di media sosial maupun di jumpa pers, dinilai tidak adil.

"Mengapa Marco tidak menyerang saya?, jika pemimpin balapan tampil konsisten dan melaju di jalur ideal, sangat sulit untuk melakukan overtake, apalagi di trek yang sempit seperti Assen," tegas Marquez.

Ia menambahkan, "Saya kuat dalam pengereman dan itu menjadi kunci raihan 37 poin dari dua balapan di sini. Saya ulangi: Hormati para pembalap MotoGP! Kami semua berjuang untuk tim, warna, dan kemenangan. Tapi dalam setiap balapan, hanya satu yang bisa menjadi pemenang."

Satu-satunya catatan pahit bagi Marquez akhir pekan ini adalah cedera yang dialami Alex Marquez, yang mengalami patah jari tangan kiri akibat kecelakaan.

Dengan enam kemenangan dari sepuluh seri musim ini, Marquez terus memperkuat peluangnya meraih gelar dunia musim 2025 dan memperlebar jarak dari rival-rivalnya dalam buku sejarah MotoGP. (Ndf/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |