
SEORANG mahasiswi Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tewas di kamas kosnya di Gondang, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang Kamis (1/5) dini hari.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (1/5) hingga jelang pagi sejumlah petugas kepolisian masih terlihat melakukan pemeriksaan di sebuah kamar kos di kawasan itu. Selain itu, polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti serta meminta keterangan warga sekitar setelah ditemukan seorang penghuni kos ABK,22 tewas di kamar tersebut.
Pada awalnya diduga merupakan korban pembunuhan, karena berlumuran darah hingga cukup menggemparkan warga sekitar terutama sesama penghuni kos.
Saat ditemukan, korban tampak mengenakan baju olahraga Kampus Undip warna putih dan memakai celana warna pink dalam posisi tergeletak di lantai keramik dekat kamar mandi. "Ada darah menggenang di bawah kepala yang juga membasahi lantai," ugar seorang saksi mata F merupakan teman sesama penghuni kos.
Selain itu juga terlihat ada gadget dengan pelindung warna pink tampak jatuh dekat tangan kanan kanan dan sebuah alat penanak nasi warna putih biru dalam posisi terjungkal. Namun tempat tidur masih terlihat rapi dan bersih tanpa noda darah.
Saksi F menuturkan sekitar pukul 01.25 WIB sempat mendengar teriakan minta tolong dari lantai 1, kemudian saat dilihat ke sumber suara tersebut di dalam kamar, korban sudah telah tergeletak di depan toilet dengan bercak darah bercecer di lantai ruang kamar dan kamar mandi. "Terlihat darah juga tampak keluar dari mulut korban," imbuhnya.
Melihat kondisi itu, ungkap saksi, kemudian menghubungi sejumlah penghuni kos lainnya serta tim medis rumah sakit. Namun tidak berlangsung lama tubuh korban sudah tak bergerak dengan wajah pucat. Hasil pengecekan tim medis korban dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Polsek Tembalang Komisaris Wahdah Maulidiawati mengatakan setelah mendapat laporan tersebut langsung menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan baik lokasi kejadian, meminta keterangan warga dan penghuni kos serta tim medis. Namun di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
"Hasil pemeriksaan tersebut, itu bukan pembunuhan, tapi karena sakit yang kemungkinan autoimun karena berdasarkan pemeriksaan medis korban mempunyai riwayat sakit lupus, pecah pembuluh darah,” kata Wahdah.
Namun untuk memastikan semuanya, menurut Wahdah, kini jenazah korban berada di RSUP dr Kariadi Semarang untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut. "Kita masih menunggu juga hasil resmi pemeriksaan medis untuk kepastian penyebab meninggalnya korban," tambahnya. (E-2)