
PEMERINTAH Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus mewaspadai potensi pergerakan tanah di wilayah mereka. Terutama berkaitan dengan masih ada potensi terjadi hujan di tengah prediksi peralihan musim. Kepala Desa Situhiang, Arifin Hidayat, menyebutkan pergerakan tanah di wilayahnya terjadi pada Sabtu (19/4) malam. Bencana dipicu curah hujan tinggi yang terjadi sejak akhir 2024 hingga memasuki awal tahun ini.
"Ini merupakan akumulasi karena beberapa bulan terakhir curah hujan cukup tinggi. Sampai sekarang kami masih mewaspadai potensi pergerakan tanah susulan," kata Arifin, Kamis (1/5).
Pergerakan tanah di Desa Situhiang terjadi di dua wilayah, di antaranya Kampung Pajagan RT 001/003, Kampung Babakan Sirna RT 002/003, Kampung Cigalumpit RT 003/003, dan Kampung Babakan Dulang RT 005/003. Di wilayah RW lainnya berada di Kampung Palatar RT 004/005 dan Kampung Cibacang RT 006/005.
Arifin menyebut, pergerakan tanah mengakibatkan puluhah rumah rusak. Tingkat kerusakannya meliputi ringan, sedang, dan berat.
"Ada sekitar 45 unit rumah yang mengalami kerusakan. Rumah yang rusak terdiri dari bangunan permanen dan panggung," ucapnya.
Sejauh ini penyaluran bantuan sudah diberikan kepada 45 kepala keluarga korban terdampak bencana. Tidak ada korban jiwa pada bencana tersebut. Arifin sudah mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat turun hujan deras berintensitas tinggi. Langkah itu untuk mengantisipasi pergerakan tanah susulan yang lebih parah.
"Untuk sementara warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," pungkasnya. (M-2)