Laba Bersih BSI Tumbuh 10,05% jadi Rp1,87 T di Kuartal I-2025 

10 hours ago 6
Laba Bersih BSI Tumbuh 10,05% jadi Rp1,87 T di Kuartal I-2025  ilustrasi.(freepik.com)

KINERJA positif PT Bank Syariah Indonesia Tbk (kode saham: BRIS) membukukan perolehan laba bersih. Fee based income BSI tumbuh double digit yaitu 39,3% (year on year/yoy) menjadi Rp1,71 triliun pada kuartal I-2025 atau tumbuh 10,05% secara tahunan (year on year/yoy).

“Alhamdulillah, BSI dapat menunjukkan kinerja keuangan yang solid dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan BSI kuartal I-2025 dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat,” kata Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta saat konferensi pers Paparan Kinerja Triwulan I 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (30/4).

Aset BSI tercatat tumbuh 12,01% yoy menjadi Rp401 triliun per akhir Maret 2025. Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, BSI menyalurkan pembiayaan Rp287 triliun atau tumbuh 16,21% yoy.

BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.

Dari sisi bisnis emas, produk cicil emas mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang signifikan yakni 168,64% yoy dengan kualitas yang sangat baik. BSI meyakini produk cicil emas memiliki potensi pertumbuhan yang besar seiring dengan meningkatnya tren investasi emas.

Pertumbuhan pembiayaan yang positif ini diiringi dengan kualitas yang sehat sebagaimana tecermin dari NPF gross 1,88% per akhir Maret 2025. Adapun financing at risk (FaR) berada pada tren yang membaik di mana posisi per Maret 2025 berada di level 7,18%.

Sementara posisi cost of credit (CoC) pada Maret 2025 terjaga di angka 0,93%, masih di bawah 1%n. Di sisi lain, BSI juga terus membentuk cash coverage, di mana posisi Maret 2025 berada di angka 194,69% atau masih dalam posisi stabil sebagaimana yang diharapkan perseroan.

Selanjutnya dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BSI pada kuartal I 2025 tumbuh sebesar 7,40% yoy menjadi Rp319 triliun, di mana posisi dana murah (CASA) yang terdiri dari tabungan dan giro tercatat Rp195 triliun atau tumbuh 7,57% yoy.

Secara khusus, tabungan tumbuh 9,37% yoy menjadi Rp137 triliun. Komposisi tabungan terhadap total DPK BSI mencapai 42%, dengan porsi tabungan wadiah terus meningkat menjadi 40% pada kuartal I 2025.

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa selain jumlah penabung emas yang mengalami peningkatan, BSI juga melihat adanya lonjakan jumlah pendaftar haji pada awal tahun ini.

“Biasanya di BSI itu pendaftar haji per bulan sekitar 30 ribuan, 30-50 ribu (orang). Di Maret kemarin mencapai rekor baru per bulannya menembus 111 ribu (orang). Maka selain bisnis emas, bisnis haji juga akan menjadi bisnis yang akan kita dorong di BSI,” kata Cahyo. (H-1)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |