
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.197 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS. Meski mengalami pelemahan pada sesi pembukaan, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan menguat. Itu bisa terjadi seiring respons positif pasar terhadap meredanya ketegangan di Timur Tengah, dengan adanya gencatan senjata antara Iran dan Israel.
“Pasar masih menanggapi positif meredanya ketegangan di Timur Tengah dengan adanya gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dimediasi oleh Amerika Serikat,” ujar Ariston di Jakarta, Senin.
Pada pagi ini, pasar saham regional Asia yang terlihat cukup positif menandakan nilai tukarnya menguat terhadap dolar AS. Hal ini mengindikasikan minat pasar terhadap risiko yang cukup baik, antara lain dipengaruhi gencatan senjata Iran dengan rezim Israel. Sentimen lainnya berasal dari kesepakatan dagang tercapai antara AS dengan Tiongkok, sehingga memberikan sentimen positif ke pasar.
Isu terkait persetujuan anggaran AS juga bisa menjadi tekanan bagi dolar AS karena perdebatan keras di Senat yang berpotensi membuat anggaran tertunda.
“Anggaran ini juga menambah utang AS sebesar US$3,3 triliun,” kata Ariston.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah hari ini diprediksi menguat ke arah Rp16.150-Rp16.120 per dolar AS. (Ant/E-3)