
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tim petugas gabungan mendirikan tenda pengungsian untuk menampung korban terdampak banjir di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
"Tenda pengungsian sudah didirikan di bantaran Sungai Bengawan Solo," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
BNPB mengonfirmasi berdasarkan laporan yang diterima dari tim reaksi cepat BPBD Surakarta sementara ini ada sebanyak 163 keluarga atau 315 warga yang terdampak banjir.
Abdul menyebutkan bahwa tim petugas gabungan masih berada di lokasi untuk meringankan kondisi warga, dan melakukan pendataan berapa orang yang mengungsi dari total warga yang terdampak banjir.
Adapun para korban tersebut merupakan warga di Kelurahan Sangkrah, Sewu di Kecamatan Pasar Kliwon dan Kelurahan Jebres di Kecamatan Jebres yang dilanda banjir setelah diguyur hujan pada Selasa (25/2) tengah malam pukul 01.45 WIB.
Kondisi banjir di kota yang juga dikenal dengan sebutan Kota Solo itu saat ini dilaporkan sudah berangsur surut dan sejumlah warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing.
Meski demikian, Abdul mengingatkan bahwa masyarakat masih harus meningkatkan kewaspadaan, dan mengikuti arahan dari tim petugas gabungan terkait adanya potensi banjir susulan.
"Pemerintah Kota Surakarta agar selalu waspada potensi banjir susulan yang bisa terjadi itu," kata dia.
Menurut dia, potensi banjir susulan tersebut didapatkan berdasarkan analisa prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mendeteksi Kota Surakarta dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan ringan - sedang setidaknya dalam tiga hari ke depan. (Ant/H-2)