Komunikasi Publik Pejabat Dinilai Perlu Diperbaiki

2 weeks ago 16
Komunikasi Publik Pejabat Dinilai Perlu Diperbaiki Analis komunikasi politik, Hendri Satrio.(Dok. Antara)

PEJABAT publik di Tanah Air diminta untuk memperbaiki komunikasi publik dalam menanggapi aspirasi masyarakat belakangan ini. Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, menilai mereka cenderung bersikap defensif atas kritik yang dilayangkan publik.

Kritik-kritik itu terejawantah dalam sejumlah tagar di media sosial, misalnya #IndonesiaGelap, #KaburAjaDulu, maupun #KamiBersamaSukatani. Rangkaian tagar itu muncul atas ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintah.

"Pemerintah komunikasi publiknya jelek banget. Ini ada tagar #IndonesiaGelap, #KaburAjaDulu, #KamiBersamaSukatani, yang ada respon pemerintah kan semuanya defensif," kata Hendri yang juga merupakan Direktur Lembaga Survei Kedai Kopi kepada Media Indonesia, Sabtu (22/2).

Menanggapi tagar #IndonesiaGelap, misalnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan beberapa hari lalu sempat melontarkan pernyataan bahwa Indonesia masih dalam kondisi baik, meski diakuinya terdapat sejumlah permasalahan sebagaimana negara lainnya.

"Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini," katanya, Rabu (19/2).

Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer merespons tagar #KaburAjaDulu yang merupakan aspirasi masyarakat untuk keluar dari Indonesia mencari pengharapan baru di negara lain. Lewat pernyataannya yang ramai dikutip belakangan, ia mempersilakan jika ingin kabur. "Kalau perlu jangan balik lagi," sambung Ebenezer.

Bagi Hendri, respons pejabat publik atas kritik dan aspirasi yang mengemuka justru tidak menjawab persoalan sehingga tidak memuaskan masyarakat. Seharusnya, aspirasi dari publik mampu diserap dengan baik oleh pemerintah.

"Cari tahu maunya apa, kemudian dikasih maunya apa," ujar Hendri. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |