
Personel Komando Distrik Militer (Kodim) 1715/Yahukimo membantu Polri untuk mengevakuasi jenazah korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Desa Muara Kum, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang terjadi pada Minggu (6/4).
Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Infanteri Tommy Yudistyo dalam keterangan diterima di Jakarta, hari ini, mengatakan evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
"Kami bersama Polri bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga. Kerja sama dengan Polri dan dukungan masyarakat setempat memungkinkan evakuasi berjalan lancar, meski dalam kondisi yang sangat berat," kata Tommy.
Tim gabungan TNI dan Polri, sambung Dandim, harus menggunakan helikopter untuk mencapai lokasi. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
Tommy mengatakan serangan kali ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan KKB di Papua. Kelompok tersebut seringkali menargetkan warga sipil dan aparat dengan alasan penolakan terhadap integrasi Indonesia.
Menurut Tommy, upaya pemulangan jenazah korban penyerangan KKB menjadi pengingat pentingnya sinergi antarinstansi dalam menjaga perdamaian di tanah Papua. Tragedi serupa diharapkan tidak terulang dan jalan damai segera terwujud.
Terpisah, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025 Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo menjelaskan dua jenazah telah divisum di RSUD Dekai, satu jenazah korban asal Pegunungan Bintang telah dievakuasi ke Boven Digoel, dan satu jenazah lainnya telah dievakuasi dari Muara Kum ke RSUD Dekai.
"Lima jenazah lainnya masih ada di Bingki menunggu proses evakuasi besok dikarenakan cuaca hari ini yang tidak memungkinkan. Total ada sembilan jenazah yang ditemukan," ucap dia sebagaimana keterangannya, Jumat.
Sebelumnya, anggota KKB dilaporkan melakukan penyerangan di sejumlah kawasan penambangan emas yang berada di Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, sejak Minggu (6/4).(Ant/P-1)