
POLISI mengungkap Kepala Dusun bernama Dani dan istrinya, Gebi disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penyanderaan terjadi saat peristiwa penganiayaan yang menewaskan 11 pendulang emas pada 6-7 April 2025.
"Diduga ada dua orang yaitu Kepala Kampung atau Kepala Dusun yang masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Kamis (10/4).
Namun, Yusuf belum bisa memastikan apakah Kepala Dusun dan istri ikut mendulang emas. Hal itu diketahui bila keduanya berhasil dibebaskan dan dimintai keterangan.
"Nanti kalau sudah ada info saya update, karena lokasi sangat jauh dan medannya berat, belum lagi lokasi kita belum tahu apakah masih di kuasai KKB atau tidak," ungkap Yusuf.
Namun, dia memastikan Satgas Operasi Damai Cartenz yang terdiri dari personel TNI-Polri tengah berupaya membebaskan kedua korban penyanderaan. Pembebasan dilakukan dengan pendekatan khusus.
"Tentu (pendekatan khusus), cuma terkendala medan berat dan lokasi masih di kuasai KKB maka kita harus hati-hati," ujar Yusuf.
Di samping itu, TNI-Polri juga tengah berupaya mengevakuasi korban yang masih berada di lokasi pendulangan emas. Berdasarkan informasi yang diterima polisi, ada delapan orang yang lepas dari rombongan pengungsi dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kemudian, ada 35 orang pengungsi yang saat ini sudah diamankan di Kampung Mabul di daerah, di distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Selanjutnya, pada Rabu, 9 April 2025 ada 12 orang pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri dengan Speedboat perjalanan kurang lebih 5 jam untuk tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.
Kemudian, mengevakuasi dua pendulang emas yang melarikan diri menggunakan helikopter. Keduanya saat ini berada di Yaukimo.
"Dan dari keterangan kedua saksi tersebut kita bisa melakukan perencanaan untuk melakukan evakuasi bersama Aparat TNI dan Pori," ungkap mantan Kabid Humas Polda Kalimantan Timur itu.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Sebanyak 11 pendulang emas yang tewas mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah.
Dari 11 korban meninggal, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara itu, lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
Polisi telah mengerahkan tim yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz untuk memburu pelaku diduga kuat KKB. Satgas Ops Damai Cartenz dipastikan akan menindaklanjuti kasus pembunuhan itu melalui langkah hukum yang terukur dan profesional. (P-4)