
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus menggencarkan kegiatan swasembada pangan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di antaranya dengan mengawal langsung jalannya pertanaman padi di semua kecamatan di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah meminta semua jajaran kerjanya bergerak cepat melakukan panen dan tanam. Tujuannya untuk mendongrak produksi beras di seluruh Indonesia.
Kepala Pusat Perlindungan Tanaman Varietas dan Perizinan Pertanian yang juga Penanggungjawab Luas tambah tanam (LTT) Terintegrasi di Kabupaten Sukabumi, Leli Nuryati, mengatakan pergerakan panen dan tanam di Sukabumi sudah berjalan optimal. Pemerintah terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama dengan jajaran pemerintah daerah, TNI, dan para petani.
"Pekan ini kami menurunkan tim di beberapa kecamatan untuk memonitoring LTT dapat terus ditingkatkan mengingat masih ada hujan untuk mengairi penanaman padi," ujarnya.
Kegiatan monitoring LTT di Kabupaten Sukabumi dikoordinasikan dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang berada di kecamatan. "Kami mencatat potensi serta kesanggupan tanam dan kendalanya, sehingga bisa dicarikan jalan keluarnya," katanya.
Wilayah yang dimonitoring salah satunya Kecamatan Cisaat. Wilayah tersebut mempunyai potensi lahan yang cukup besar.
Kecamatan Cisaat mengajukan usulan 2 lokasi khusus yang diperuntukkan untuk optimalisasi lahan (pplah) nonrawa di Desa Gunungjaya dan Desa Babakan. Saat koordinasi dilaksanakan, hadir konsultan dari Universitas Padjajaran yang akan melakukan survei lokasi.
Wilayah lain yang dimonitoring berada di Kecamatan Cireunghas, Gegerbitung, dan Purabaya.
"Kami melakukan rapat koordinasi dan penyusunan buku perencanaan tanam di Kecamatan Purabaya. Di sana, varietas unggul yang ditanam yaitu Hibrida Mapan 05. Dalam rapat dibahas pula kendala dalam optimalisasi penanaman di Kecamatan Purabaya," terang Leli.
Monitoring dan kunjungan lapang dilaksanakan bersama Pusat PVTPP, Direktorat Serealia, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, jajaran TNI, Penyuluh Pertanian, dan para Kelompok Tani yang langsung bergerak melakukan olah tanam.
"Dengan pergerakan ini kami optimistis mampu mencapai swasembada dalam waktu cepat seperti perintah Presiden dan juga arahan langsung Menteri Pertanian," pungkasnya.