
RAMADAN adalah bulan penuh berkah yang dinanti umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Thailand. Meski mayoritas penduduk Thailand beragama Buddha, bulan suci ini tetap dirayakan dengan penuh semangat oleh umat Muslim, terutama di wilayah selatan negara ini.
Salah satu aspek menarik dari Ramadan di Thailand adalah keberagaman makanan halal yang tersedia, menjadikan berbuka puasa di negara ini penuh dengan kelezatan dan keberkahan.
Thailand terkenal dengan kuliner jalanannya, dan makanan halal tidak terkecuali. Di kota-kota besar seperti Bangkok, Chiang Mai, dan Pattaya, banyak restoran halal yang menyajikan beragam hidangan, baik masakan lokal maupun internasional. Kuliner halal ini menjadi pilihan utama bagi umat Muslim yang ingin berbuka puasa. Hidangan khas Thailand seperti som tam (salad pepaya hijau), kaeng gai (kari ayam), dan moo pad krapow (sapi dengan daun kemangi) tersedia dengan mudah di restoran-restoran halal.
Selain itu, daerah-daerah seperti Pattani, Yala, dan Narathiwat, yang mayoritas penduduknya Muslim, memiliki tradisi kuliner Ramadan yang sangat kental. Di sini, umat Muslim bisa menikmati berbagai hidangan khas Ramadan, seperti roti john dan bubur lambuk, yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan warung-warung kecil. Suasana berbuka puasa di wilayah selatan ini sangat terasa karena mayoritas penduduknya yang beragama Islam.
Berdasarkan data terbaru dari Pew Research Center, jumlah umat Muslim di Thailand terkonsentrasi di wilayah selatan, terutama di provinsi Pattani, Yala, dan Narathiwat, yang mencapai sekitar 80-90% dari total populasi. Pada 2024, diperkirakan ada sekitar 7,5 juta Muslim di Thailand, atau sekitar 12% dari total populasi negara yang mencapai 62,5 juta.
Keberagaman makanan halal di Thailand tidak hanya menarik bagi umat Muslim domestik tetapi juga bagi wisatawan Muslim dari luar negeri. Thailand, yang dikenal dengan sektor pariwisatanya yang berkembang pesat, telah menyadari potensi besar dalam industri pariwisata halal. Pemerintah Thailand, melalui Kementerian Pariwisata dan Olahraga, gencar mempromosikan Thailand sebagai tujuan wisata halal.
Program 'Thailand Tourism for Muslim' yang diluncurkan pada 2017 bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim dengan menyediakan layanan halal, mulai dari restoran besertifikat halal hingga fasilitas ibadah.
Pada 2020, Thai Halal Standard Institute (THSI) berhasil memberikan sertifikasi halal kepada lebih dari 3.000 restoran di seluruh Thailand. Pemerintah juga memastikan bahwa destinasi wisata utama seperti Bangkok, Phuket, dan Pattaya memiliki fasilitas yang sesuai untuk wisatawan Muslim, termasuk ruang ibadah dan hotel yang menyediakan layanan halal.
Ramadan di Thailand juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan sosial antar umat Muslim. Banyak keluarga dan komunitas Muslim yang berkumpul di masjid-masjid atau di restoran halal untuk berbuka puasa bersama. Tradisi ini memperkuat tali persaudaraan antar umat Muslim, yang menjadi semakin penting di negara dengan mayoritas non-Muslim.
Toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama dan budaya juga tecermin dalam cara Thailand merayakan Ramadan. Meskipun mayoritas penduduk Thailand bukan Muslim, masyarakat secara umum sangat menghargai tradisi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Di beberapa tempat, non-Muslim turut menghormati jam-jam puasa dengan tidak makan atau minum di depan umum, sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang sedang berpuasa.
Keberkahan Ramadan di Thailand, dengan keberagaman kuliner halal yang tersedia dan semangat toleransi yang tinggi, menjadi simbol dari bagaimana perbedaan dapat memperkaya kehidupan bersama. Meskipun bukan negara mayoritas Muslim, Thailand telah berhasil mengintegrasikan keberagaman ini dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam sektor kuliner maupun dalam interaksi sosial.
Ibnu Fikri Ghozali Mahasiswa Pascasarjana Prince of Songkhla University, Thailand & Aktivis NU di Thailand