Menlu Sugiono: Dialog 2+2 RI-Tiongkok Perkuat Koordinasi Isu Strategis Kawasan dan Global

4 hours ago 4
 Dialog 2+2 RI-Tiongkok Perkuat Koordinasi Isu Strategis Kawasan dan Global Ilustrasi(Dok Kemenlu)

MENTERI Luar Negeri ( Menlu ) RI Sugiono menggelar kunjungan kerja ke Beijing untuk melakukan sejumlah pertemuan dalam rangka memperkuat hubungan bilateral Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. 

Melalui keterangan resmi yang diterima hari ini menyebutkan salah satu agenda utama Menlu Sugiono di Beijing adalah  melakukan pertemuan 2+2 bersama-sama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dengan Menlu RRT Wang Yi dan Menhan RRT Dong Jun.

Pertemuan ini merupakan format Dialog 2+2 pertama yang diadakan Indonesia dan Tiongkok, sekaligus menjadi Dialog 2+2 tingkat Menteri pertama yang dimiliki oleh RRT dengan negara mitra mana pun. Dalam dialog tersebut, para menteri memfokuskan pembahasan pada kerja sama politik, pertahanan, keamanan, serta isu-isu kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama.

“Dialog ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan langkah, memperkuat rasa saling percaya, dan merancang arah baru kerja sama Indonesia–Tiongkok ke depan,” ujar Menlu Sugiono dalam keteranganya tersebut. 

Salah satu hasil utama dari pertemuan ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman pembentukan Comprehensive Strategic Dialogue (CSD) oleh Menlu Sugiono dan Menlu Wang Yi. 

“Dengan CSD, kita bangun mekanisme bilateral yang lebih komprehensif dan lebih fokus dalam menjawab tantangan dan peluang kerja sama bilateral, dengan fokus pada lima pilar kerja sama, yaitu ekonomi, hubungan antar masyarakat, maritim, politik, dan keamanan,” jelas Sugiono.

Dalam pertemuan 2+2, Indonesia dan Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama penegakan hukum, termasuk bantuan hukum timbal balik, pertukaran intelijen, serta koordinasi operasi dalam menanggulangi kejahatan transnasional, kejahatan siber, dan ekstremisme. Sebagai bagian dari upaya membangun strategic trust, kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.

Di sektor maritim, Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk meningkatkan kerja sama, termasuk dengan memperkuat koordinasi antara Bakamla dan China Coast Guard. 

“Kerja sama maritim harus memberi dampak nyata bagi rakyat dan berkontribusi bagi keamanan maritim kawasan,” tegas Menlu Sugiono.

Dalam konteks kawasan dan global, para Menlu dan Menhan kedua negara juga menyoroti pentingnya mendorong agenda reformasi sistem multilateralisme agar lebih adil, representatif, dan inklusif. Kedua Menlu dan Menhan menegaskan komitmen untuk semakin memperkuat koordinasi dalam berbagai forum multilateral seperti ASEAN, BRICS, G20, dan PBB.

“Indonesia dan Tiongkok memiliki posisi strategis untuk mendorong sistem multilateralisme yang lebih setara. Kita juga perlu memastikan bahwa agenda reformasi tata kelola global yang berpihak pada kepentingan negara the Global South,” tegas Menlu Sugiono.

Selain itu, isu tarif yang menjadi sorotan global turut dibahas dalam pertemuan. Menlu Sugiono menyampaikan kekhawatiran Indonesia atas dampak perang tarif terhadap perekonomian dunia, serta menegaskan pentingnya dialog untuk mencari solusi bersama. Ia juga menekankan bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat adalah mitra penting bagi pembangunan Indonesia, dan karenanya kerja sama dengan kedua negara harus dijaga secara seimbang dan konstruktif.

Selain Dialog 2+2, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Wang Yi yang lebih membahas berbagai tindak lanjut kerja sama ekonomi pembangunan dan kerja sama kesehatan. 

“Saya mendorong agar kerja sama ekonomi Indonesia dan Tiongkok tidak hanya fokus pada angka, tetapi juga mencakup pengembangan kapasitas, transfer teknologi, dan aspek keberlanjutan,” ujar Menlu Sugiono.

Menutup rangkaian kunjungannya di Beijing, Menlu Sugiono secara resmi membuka resepsi diplomatik peringatan 75 tahun hubungan Indonesia–Tiongkok yang diselenggarakan KBRI Beijing bersama Bank Indonesia Beijing. Pada acara tersebut, telah diluncurkan desain prangko dan amplop edisi khusus 75 tahun Indonesia-Tiongkok.

Konjen RI di Chengdu

Memanfaatkan momentum ini, Menlu Sugiono juga mengumumkan finalisasi proses pembukaan Konsulat Jenderal RI di Chengdu pada tahun 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat misi diplomasi dan pelayanan bagi WNI di Tiongkok bagian barat daya.

RRT merupakan mitra dagang terbesar Indonesia sekaligus salah satu investor utama dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok telah terjalin sejak 13 April 1950, dan saat ini berada pada level Kemitraan Strategis Komprehensif. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan 2+2 perdana di Beijing, para Menlu dan Menhan kedua negara sepakat untuk menyelenggarakan Dialog 2+2 berikutnya di Indonesia pada tahun 2026.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |