Keajaiban Puasa

1 month ago 22
Keajaiban Puasa Nasaruddin Umar Menteri Agama; Imam Besar Masjid Istiqlal(MI/Seno)

DALAM dunia kedokteran seseorang yang akan menjalani general check-up disarankan untuk berpuasa, yakni tidak makan selama kurang lebih 10 jam sebelumnya, untuk membedakan gula darah sebelum dan sesudah makan. Ada juga anjuran dokter untuk meminta orang-orang tertentu berpuasa atau membatasi makanan tertentu dalam upaya pemulihan kesehatan.

Dalam dunia biologi ternyata makhluk hidup yang berpuasa tidak hanya manusia, tetapi juga dunia fauna dan flora. Sekelompok peneliti dari Kebun Binatang London menemukan bahwa ternyata sejumlah binatang juga berpuasa, seperti ayam, unta, biawak, dan ular.

Bahkan ular bisa berpuasa hingga empat bulan setelah menelan mangsanya yang besar. Dengan berpuasa seekor ular bisa menemukan kulit (sisik) baru, lalu membuang sisik lamanya. Ayam juga berpuasa selama mengerami telurnya sehingga tercipta suhu badan yang bisa menetaskan telurnya. Ayam yang selalu meninggalkan telurnya sehingga tidak tercipta suhu yang ideal maka telurnya akan membusuk, tidak menghasilkan anak ayam.

Tumbuh-tumbuhan di negara empat musim, dalam musim tertentu juga harus berpuasa dengan cara melepaskan daunnya saat musim salju tiba. Jika daunnya tetap lebat, tentu dahan-dahannya akan patah karena tidak sanggup menahan beban salju.

Perintah Tuhan untuk menjalankan ibadah puasa tentu bukan saja sebagai sebuah ritus keagamaan yang mempunyai efek pengampunan dosa masa lalu. Perintah itu tentu mempunyai berbagai efek positif lain, misalnya efek penyehatan badan sebagaimana seruan Nabi: Shumu tashihhun (berpuasalah supaya kalian sehat). Mungkin itulah sebabnya hampir semua agama besar dunia menyerukan umatnya berpuasa secara periodik. Hanya saja, cara dan waktu berpuasanya berbeda-beda satu sama lain.

Tidak mungkin Tuhan memerintahkan atau melarang sesuatu tanpa hikmah. Hikmah itu tentu bukan untuk diri-Nya, sebab Tuhan tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya. Jika pun semua makhluknya mogok menyembah atau semuanya menjadi iblis, itu tidak akan pernah mengurangi ketuhanan-Nya. Sebaliknya, jika seluruh hamba-Nya mengabdi sepenuhnya kepada Dia, seperti malaikat, itu juga tidak menambah ketuhanan-Nya.

Keseluruhan perintah dan larangan disyariatkan untuk kemaslahatan manusia dan sebagai bukti kasih sayang kepada hamba-Nya, terutama kepada manusia. Jangan pernah ada kesan, kenapa Tuhan memerintahkan yang sulit dan berat seperti puasa serta melarang yang enak-enak seperti zina.

Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Mahakuasa tidak akan terpengaruh oleh keadaan apa pun dan siapa pun karena semuanya tercipta atas kehendak-Nya. Hanya kita sebagai hamba-Nya sering salah paham karena keterbatasan kita memahami keseluruhan hikmah dan rahasia di balik kehendak-Nya. Akan tetapi, ketika manusia mau merenung sejenak, meninggalkan belenggu keterikatan dunia, dan mau mendengarkan suara-suara hati nuraninya, maka manusia bisa menemukan kedamaian, ketenangan, dan kekuatan di dalam menjalani kehidupan.

Sesungguhnya tidak pernah ada rutinitas dalam kehidupan ini. Yang ada hanyalah perjalanan panjang untuk mudik ke kampung halaman. Manusia yang bersabar menempuh perjalanan itu, dengan segala tantangan dan suka dukanya, pada akhirnya akan sampai ke tempat tujuan, Inna lillah wa inna ilaihi raji’un (dari sana kita berawal dan akan kembali pasti akan kembali kepada-Nya).

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |