Jagung Program Ketahanan Pangan di Kalsel Mulai Panen

3 days ago 7
Jagung Program Ketahanan Pangan di Kalsel Mulai Panen Gubernur Kalsel, Muhidin, meninjau lokasi tanam jagung.(MI/Denny Susanto)

TANAMAN jagung program ketahanan pangan nasional satu juta hektare di Provinsi Kalimantan Selatan mulai memasuki masa panen.

Gubernur Kalsel, Muhidin bersama Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan serta Forkopimda melakukan peninjauan lokasi tanam jagung di lahan rawa seluas 120 hektare yang berlokasi di Jalan Gubernur Syarkawi, Sei Tabuk, Kabupaten Banjar, Selasa (15/4).

"Kita apresiasi kinerja Polda Kalsel terkait program ketahanan pangan jagung yang cukup berhasil. Kita akan laporkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bahwa Kalsel sudah panen jagung," ungkap Muhidin.

Saat ini dari luas lahan rawa 120 hektare sudah panen seluas tiga hektare. Melihat kondisi di lapangan Muhidin optimistis program ketahanan pangan jagung di Kalsel akan berhasil dan diharapkan mampu menekan inflasi.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, mengatakan saat ini masyarakat pemilik lahan di sekitar lokasi tanam jagung banyak yang bersedia meminjamkan lahannya untuk mendukung program ketahanan pangan ini.

Di sisi lain Kapolda menambahkan pihaknya berkerjasama dengan berbagai pihak demi kesuksesan pengembangan tanaman jagung di lahan rawa antara lain kerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel.

Program ketahanan pangan jagung di Kalsel menghadapi kendala terbatasnya lahan. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, mengatakan dari target tanam 99 ribu hektare untuk program tanam jagung di Kalsel, lahan yang siap tanam baru terverifikasi sekitar 30 ribu hektare. Sedangkan untuk program tanam sisip padi gogo-sawit, baru tersedia 3.900 hektare dari target 17 ribu hektare.

Seperti diketahui pemerintah menargetkan swasembada dan ketahanan pangan. Program ini melibatkan Polri, Kementerian Pertanian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani), Industri Hutan (Inhutani), swadaya petani dan pihak swasta lainnya.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus mendukung percepatan swasembada pangan dan komitmen bersama dalam menjalankan program pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan  berkelanjutan. Secara nasional program ini menargetkan luas lahan mencapai 1,7 juta hektare atau tambahan produksi  jagung sebesar 4 juta ton pada 2025. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |