
Dalam mempelajari ilmu tajwid, terdapat berbagai hukum bacaan yang perlu dikuasai agar dapat membaca Al-Qur'an dengan tartil dan benar. Salah satu hukum bacaan penting yang akan kita bahas secara mendalam adalah Izhar Syafawi. Hukum ini berkaitan dengan bagaimana cara melafalkan huruf mim mati (مْ) ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu. Pemahaman yang baik tentang Izhar Syafawi akan membantu kita menghindari kesalahan dalam membaca Al-Qur'an dan meningkatkan kualitas bacaan kita.
Definisi Izhar Syafawi
Secara bahasa, izhar berarti jelas atau terang. Sedangkan syafawi dinisbatkan kepada bibir (syafah), karena huruf mim (م) makhrajnya (tempat keluarnya) adalah dari bibir. Dengan demikian, Izhar Syafawi secara istilah adalah membaca huruf mim mati (مْ) dengan jelas dan terang tanpa dengung, apabila bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain huruf ba (ب) dan mim (م).
Dengan kata lain, ketika mim sukun (مْ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah (selain ب dan م), maka cara membacanya harus jelas, tanpa ada unsur dengung atau samar-samar. Bibir harus terbuka dengan jelas saat melafalkan mim mati tersebut, sehingga suara mim terdengar jelas dan tidak bercampur dengan suara huruf yang mengikutinya.
Huruf-huruf Izhar Syafawi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, huruf-huruf Izhar Syafawi adalah semua huruf hijaiyah selain huruf ba (ب) dan mim (م). Berikut adalah daftar lengkap huruf-huruf Izhar Syafawi:
ا, ت, ث, ج, ح, خ, د, ذ, ر, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ع, غ, ف, ق, ك, ل, ن, و, ه, ي
Ketika mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf di atas, maka hukum bacaannya adalah Izhar Syafawi. Kita wajib membaca mim mati tersebut dengan jelas dan tanpa dengung.
Contoh-contoh Izhar Syafawi dalam Al-Qur'an
Untuk lebih memahami penerapan Izhar Syafawi, berikut adalah beberapa contohnya dalam Al-Qur'an:
- أَمْ خُلِقُوا (QS. At-Tur: 35): Pada contoh ini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf kha (خ). Cara membacanya adalah am khuliqū dengan jelas, tanpa mendengungkan mim.
- عَلَيْهِمْ وَلَا (QS. Al-Fatihah: 7): Di sini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf wawu (و). Cara membacanya adalah alaihim walā dengan jelas, tanpa dengung.
- فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا (QS. Al-Maidah: 48): Pada contoh ini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Namun, ini bukan contoh Izhar Syafawi, melainkan Ikhfa Syafawi (akan dibahas kemudian).
- أَمْ مَنْ (QS. An-Naml: 62): Di sini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م). Ini juga bukan contoh Izhar Syafawi, melainkan Idgham Mitslain (akan dibahas kemudian).
- وَهُمْ فِيْهَا (QS. Al-Baqarah: 25): Pada contoh ini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf fa (ف). Cara membacanya adalah wahum fīhā dengan jelas, tanpa dengung.
- أَمْ لَمْ (QS. Al-Baqarah: 6): Di sini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf lam (ل). Cara membacanya adalah am lam dengan jelas, tanpa dengung.
- لَهُمْ دَارُ (QS. Al-An'am: 32): Pada contoh ini, mim mati (مْ) bertemu dengan huruf dal (د). Cara membacanya adalah lahum dāru dengan jelas, tanpa dengung.
Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana Izhar Syafawi diterapkan dalam bacaan Al-Qur'an. Penting untuk melatih pengucapan huruf mim mati (مْ) dengan jelas ketika bertemu dengan huruf-huruf Izhar Syafawi agar bacaan kita sesuai dengan kaidah tajwid.
Perbedaan Izhar Syafawi dengan Hukum Mim Mati Lainnya
Dalam hukum tajwid, mim mati (مْ) memiliki tiga hukum bacaan utama, yaitu Izhar Syafawi, Ikhfa Syafawi, dan Idgham Mitslain. Penting untuk memahami perbedaan antara ketiga hukum ini agar tidak keliru dalam membaca Al-Qur'an.
Berikut adalah tabel yang membedakan ketiga hukum tersebut:
Izhar Syafawi | Semua huruf hijaiyah selain ب dan م | Dibaca jelas tanpa dengung |
Ikhfa Syafawi | ب (ba) | Dibaca samar-samar dengan dengung |
Idgham Mitslain | م (mim) | Dimasukkan (diidghamkan) dengan dengung |
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa perbedaan utama terletak pada huruf yang bertemu dengan mim mati (مْ) dan cara membacanya. Izhar Syafawi dibaca jelas, Ikhfa Syafawi dibaca samar-samar dengan dengung, dan Idgham Mitslain diidghamkan dengan dengung.
Pentingnya Mempelajari Izhar Syafawi
Mempelajari Izhar Syafawi memiliki beberapa kepentingan, di antaranya:
- Menghindari kesalahan dalam membaca Al-Qur'an: Dengan memahami Izhar Syafawi, kita dapat menghindari kesalahan dalam melafalkan huruf mim mati (مْ) ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Kesalahan dalam membaca Al-Qur'an dapat mengubah makna ayat, sehingga penting untuk membaca dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
- Meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an: Dengan menerapkan Izhar Syafawi dengan benar, bacaan Al-Qur'an kita akan terdengar lebih tartil dan indah. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan kita dalam membaca dan merenungkan makna Al-Qur'an.
- Mendapatkan pahala dari Allah SWT: Membaca Al-Qur'an dengan benar sesuai dengan kaidah tajwid adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan mempelajari dan menerapkan Izhar Syafawi, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
- Memahami makna Al-Qur'an dengan lebih baik: Dengan membaca Al-Qur'an dengan benar, kita dapat memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan lebih baik. Hal ini akan membantu kita dalam mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tips Mudah Mengingat Izhar Syafawi
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengingat Izhar Syafawi:
- Pahami definisinya: Pastikan Anda memahami definisi Izhar Syafawi dengan baik, yaitu membaca mim mati (مْ) dengan jelas tanpa dengung ketika bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain ب dan م.
- Hafalkan huruf-hurufnya: Hafalkan huruf-huruf Izhar Syafawi, yaitu semua huruf hijaiyah selain ب dan م. Anda dapat membuat daftar huruf-huruf tersebut dan membacanya secara berulang-ulang.
- Berlatih dengan contoh: Berlatihlah membaca contoh-contoh Izhar Syafawi dalam Al-Qur'an. Perhatikan bagaimana huruf mim mati (مْ) dilafalkan dengan jelas tanpa dengung.
- Minta bantuan guru tajwid: Jika Anda mengalami kesulitan dalam memahami atau menerapkan Izhar Syafawi, jangan ragu untuk meminta bantuan guru tajwid. Guru tajwid dapat memberikan penjelasan yang lebih detail dan membimbing Anda dalam membaca Al-Qur'an dengan benar.
- Konsisten dalam berlatih: Latihlah membaca Al-Qur'an secara rutin dan konsisten. Semakin sering Anda berlatih, semakin mudah Anda mengingat dan menerapkan Izhar Syafawi.
Kesalahan Umum dalam Membaca Izhar Syafawi
Meskipun Izhar Syafawi tergolong hukum bacaan yang relatif mudah, namun masih sering terjadi kesalahan dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
- Mendengungkan mim mati (مْ): Kesalahan yang paling umum adalah mendengungkan mim mati (مْ) ketika bertemu dengan huruf Izhar Syafawi. Ingatlah bahwa Izhar Syafawi harus dibaca dengan jelas tanpa dengung.
- Tidak jelas dalam melafalkan mim mati (مْ): Kesalahan lainnya adalah tidak jelas dalam melafalkan mim mati (مْ), sehingga suara mim terdengar samar-samar atau bahkan tidak terdengar sama sekali. Pastikan Anda membuka bibir dengan jelas saat melafalkan mim mati (مْ).
- Tertukar dengan Ikhfa Syafawi: Terkadang, pembaca Al-Qur'an tertukar antara Izhar Syafawi dan Ikhfa Syafawi. Ingatlah bahwa Ikhfa Syafawi hanya terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب), sedangkan Izhar Syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf-huruf lainnya (selain ب dan م).
- Tidak memperhatikan makhraj huruf: Makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf. Pastikan Anda melafalkan huruf mim (م) dari makhrajnya yang benar, yaitu dari bibir.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an kita dan membaca dengan lebih tartil dan benar.
Hukum Tajwid Lainnya yang Berkaitan dengan Mim Mati
Selain Izhar Syafawi, terdapat dua hukum tajwid lainnya yang berkaitan dengan mim mati (مْ), yaitu Ikhfa Syafawi dan Idgham Mitslain. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua hukum tersebut:
Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan suara mim mati (مْ) dengan dengung. Bibir tidak terbuka sepenuhnya, tetapi sedikit merapat. Contohnya: تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ (QS. Al-Fil: 4). Cara membacanya adalah tarmihim bihijāratin dengan menyamarkan suara mim dan mendengungkannya.
Idgham Mitslain
Idgham Mitslain (atau Idgham Mimi) terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat. Cara membacanya adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) mim mati (مْ) ke dalam mim yang berharakat, disertai dengan dengung. Contohnya: أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (QS. Al-Insyirah: 1). Cara membacanya adalah alam nasrah laka sadrak dengan memasukkan mim mati ke dalam mim yang berharakat dan mendengungkannya.
Dengan memahami ketiga hukum bacaan mim mati (مْ) ini, kita dapat membaca Al-Qur'an dengan lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
Kesimpulan
Izhar Syafawi adalah hukum bacaan yang penting dalam ilmu tajwid. Dengan memahami dan menerapkan Izhar Syafawi dengan benar, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an kita dan menghindari kesalahan dalam melafalkan huruf mim mati (مْ). Ingatlah bahwa Izhar Syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain ب dan م, dan cara membacanya adalah dengan jelas tanpa dengung. Teruslah berlatih dan belajar agar bacaan Al-Qur'an kita semakin baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mempelajari Izhar Syafawi. Wallahu a'lam bish-shawab.