
MENTERI Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia (Imipas), Yusril Ihza Mahendra menjelaskan Indonesia dan Malaysia telah menyepakati wilayah-wilayah tapal batas di perairan dan daratan.
“Saya akan sampaikan kepada otoritas Indonesia yang menangani masalah perundingan Tapal Batas antara Indonesia dan Malaysia di beberapa titik, terutama di Pulau Kalimantan, yang memang masih memerlukan perundingan,” kata Yusril kepada awak media di Gedung Imipas Jakarta, Selasa (25/2).
Yusril menjelaskan bahwa perundingan mengenai tapal batas Indonesia dan Malaysia negara telah berlangsung cukup lama, namun hal tersebut masih belum juga kunjung disepakati. Hal itu kta Yusril, kerap kali menjadi tantangan dan ancaman dalam sektor keamanan bagi kedua negara.
“Selama ini memang perundingan mengenai Tapal Batas itu dijalankan dengan baik, tidak ada masalah yang krusial, walaupun sudah cukup lama kita tidak laju ke perundingan untuk menyelesaikan masalah Tapal Batas ini, dan saya yakin dengan itikad baik dan persaudaraan antara kedua bangsa dan negara, menurut saya Kapal Batas itu dapat kita selesaikan dan sebagainya bersama,” jelas Yusril.
Yusril menekankan penting bagi kedua negara untuk saling menyepakati tapal batas baru, khususnya pada wilayah perairan. Menurutnya, hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir pendatang imigran yang menggunakan jalur-jalur tidak resmi.
“Bahwa ada beberapa tapal batas kita di laut yang memang perlu selesai kita bahas bersama antara Indonesia dan Malaysia,” tegas Yusril.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Bin Ismail mengatakan hingga saat ini Indonesia dan Malaysia telah menyepakati 9 titik wilayah tapal batas baru yang akan menjadi acuan bagi kedua negara dalam menjaga teritorialnya.
“Hal yang juga disentuh Pak Yusril di antara Malaysia dan Indonesia berhubungan dengan sempadan (perbatasan). Kedua-dua negara ini telah menyetujui bahwa ada sembilan pintu masuk baharu di antara Malaysia dan Indonesia, di mana Kalimantan di sebelah Indonesia, di sebelah Malaysia adalah Sabah dan Sarawak,” jelas Saifuddin.
Saifuddin mengungkapkan bahwa 9 tapal batas baru tersebut masih dalam perundingan bersama untuk kemudian ditindaklanjuti dalam perjanjian bilateral kedua negara. Kendati demikian, Yusril maupun Saifuddin belum bisa menyebutkan 9 tapal batas baru tersebut.
“Jadi ada sembila yang sudah disetujui dalam perjanjian. Kalau kesetujuan itu sudah dicapai, lengkap seterusnya adalah membangunkan kawasan sepada pintu masuk ini,” katanya. (Dev/P-3)