
INDEKS Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret 2025 tercatat di level 52,98. Level tersebut menunjukkan posisi IKI masih di zona ekspansi kendati melambat 0,17 poin dari bulan sebelumnya yang berada di angka 53,15.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan, posisi IKI Maret 2025 juga tercatat melambat 0,07 poin dari posisi Maret tahun lalu. "Secara tahunan, IKI juga mengalami perlambatan 0,07 poin dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 53,05," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (26/3).
Dia menjelaskan, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis oleh Kemenperin, 21 di antaranya mengalami ekspansi, dengan kontribusi 96,5% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas triwulan IV 2024.
Sementara dua subsektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi, yaitu industri furnitur dan industri karet, barang dari karet, dan plastik. Febri menyampaikan, subsektor yang mencatatkan IKI tertingggi pada Maret 2025 ialah industri percetakan dan reproduksi media rekaman, serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
Adapun perubahan variabel IKI pada Maret 2025 ialah pada pesanan baru terjadi perlambatan ekspansi 0,88 poin menjadi 53,69. Pada sisi produksi tercatat percepatan ekspansi 0,66 poin menjadi 51,21. Sementara pad sisi persediaan produk tercatat percepatan ekspansi 0,34 poin menjadi 53,86.
Dari survei yang dilakukan Kemenperin, 78,1% responden menyatakan kegiatan usahanya membaik atau stabil. "Sementara 21,9% menyatakan kondisi usahanya menurun dengan sedikit penurunan dibanding bulan sebelumnya," kata Febri.
Selain itu, 69,2% pelaku usaha optimistis terhadap kondisi usaha dalam 6 bulan mendatang, 24,5% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya akan tetap stabil selama 6 bulan mendatang, dan 6,3% pelaku usaha pesimistis dengan tingkat pesimisme turun 0,3% dibanding bulan sebelumnya. (I-2)