Ikhlas dalam Ibadah: 5 Tips Jitu untuk selalu Menjaga Hati

6 hours ago 1
 5 Tips Jitu untuk selalu Menjaga Hati Ilustrasi(Antara)

Ikhlas dalam beribadah adalah fondasi utama diterimanya amalan di sisi Allah SWT. kendati demikian, menjaga hati agar senantiasa ikhlas bukanlah perkara sederhana. Godaan riya, sum'ah (ingin didengar orang), dan ujub (merasa bangga dengan diri sendiri) senantiasa mengintai, berusaha merusak niat tulus kita. Artikel ini akan membahas tips ibadah ikhlas, cara menjaga ikhlas, serta amalan hati ikhlas yang bisa kita terapkan sehari-hari agar senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan niat yang murni.

Memahami Hakikat Ikhlas

Sebelum membahas tips praktis, utama untuk memahami hakikat ikhlas itu sendiri. Ikhlas berarti memurnikan niat dalam beribadah hanya untuk Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian, balasan, atau bisa jadi pengakuan dari manusia. Sebagai tambahan, Ikhlas adalah kondisi hati yang stabil, tidak terombang-ambing oleh bisikan duniawi. Ketika kita melakukan sholat, zakat, puasa, atau bisa jadi amalan lainnya, tujuan utamanya adalah mencari ridha Allah, bukan untuk dipuji sebagai orang saleh. Ingatlah, Allah SWT Maha Mengetahui segala isi hati. Oleh sebab itu, percuma saja kalau secara lahiriah kita tampak saleh, tetapi hati kita dipenuhi dengan keinginan untuk dipuji.

Tips Menjaga Niat: Langkah Awal Menuju Ikhlas

Niat adalah kunci. Segala amal perbuatan bergantung pada niatnya. Oleh sebab itu, cara menjaga ikhlas dimulai dari membenahi lebih dari itu memperbaharui niat sebelum melakukan ibadah. Beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Berdoa sebelum beramal: Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan keikhlasan dalam beribadah. Contohnya, sebelum sholat, ucapkan dalam hati, "Ya Allah, aku sholat ini hanya disebabkan oleh Engkau, bukan disebabkan oleh ingin dilihat orang atau bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan semata." Doa ini akan memberikan dukungan mengingatkan kita tentang tujuan utama kita.
  • Mengingat keutamaan ikhlas: Bacalah ayat-ayat Al-Qur'an lebih dari itu hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang keutamaan ikhlas. Mengetahui betapa besar pahala yang Allah SWT janjikan bagi orang-orang yang ikhlas akan memotivasi kita untuk senantiasa berusaha menjaga niat. Misalnya, ingatlah hadits tentang amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit. Ikhlas adalah bahan bakarnya.
  • Menjauhi lingkungan yang buruk: Hindari bergaul dengan orang-orang yang gemar pamer atau bisa jadi membicarakan amalan mereka. Lingkungan yang buruk dapat mempengaruhi niat kita lebih dari itu membuat kita terdorong untuk melakukan riya. Carilah teman-teman yang saleh lebih dari itu salehah yang senantiasa mengingatkan kita tentang pentingnya ikhlas.

Amalan Hati Ikhlas: Mengelola Bisikan Hati

Selain menjaga niat sebelum beramal, kita juga perlu mengelola bisikan hati yang seringkali muncul setelah melakukan ibadah. Bisikan-bisikan seperti "Wah, tadi sholatku khusyuk sekali," atau bisa jadi "Pasti orang-orang kagum melihatku bersedekah" adalah jebakan setan yang dapat merusak keikhlasan kita. Berikut beberapa amalan hati ikhlas yang bisa diterapkan:

  • Segera beristighfar: dalam hal bisikan-bisikan riya muncul setelah melakukan ibadah, segera beristighfar lebih dari itu memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar adalah obat bagi hati yang kotor. Dengan beristighfar, kita mengakui kelemahan diri kita lebih dari itu memohon pertolongan Allah SWT agar senantiasa dijaga dari perbuatan riya.
  • Menyembunyikan amalan baik: Sebisa mungkin, sembunyikan amalan-amalan baik kita. Jika memungkinkan, lakukan ibadah secara diam-diam tanpa diketahui orang lain. Ini akan memberikan dukungan kita terhindar dari godaan riya. Misalnya, bersedekahlah secara sembunyi-sembunyi, sholat malamlah di sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap.
  • Melihat diri sendiri sebagai pendosa: Jangan pernah merasa bangga dengan amalan-amalan yang telah kita lakukan. Ingatlah bahwa semua amalan baik yang kita lakukan adalah disebabkan oleh pertolongan Allah SWT. Sebaliknya, selalu lihat diri sendiri sebagai pendosa yang penuh dengan kekurangan. Dengan demikian, kita akan senantiasa berusaha memperbaiki diri lebih dari itu tidak sederhana terjerumus ke dalam kesombongan.

Kiat Ikhlas Beribadah: Membangun Kesadaran Diri

Kiat ikhlas beribadah selanjutnya adalah dengan membangun kesadaran diri. Kesadaran diri akan memberikan dukungan kita untuk senantiasa introspeksi lebih dari itu mengevaluasi diri. Dengan mengetahui kelemahan lebih dari itu kekurangan diri, kita akan lebih sederhana untuk menjaga niat lebih dari itu mengelola bisikan hati. Beberapa cara membangun kesadaran diri:

  • Muhasabah diri setiap hari: Luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan diri. Evaluasi amalan-amalan yang telah kita lakukan hari itu. Apakah kita melakukannya dengan ikhlas atau bisa jadi disebabkan oleh alasan lain? Jika ada kekurangan, segera perbaiki lebih dari itu bertekad untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
  • Mempelajari ilmu agama: Dengan mempelajari ilmu agama, kita akan lebih memahami tentang hakikat ikhlas lebih dari itu cara-cara untuk menjaganya. Bacalah buku-buku tentang tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) lebih dari itu dengarkan ceramah-ceramah dari ustadz atau bisa jadi ulama yang terpercaya.
  • Berkumpul dengan orang-orang saleh: Berkumpul dengan orang-orang saleh akan memberikan kita motivasi lebih dari itu inspirasi untuk senantiasa berusaha memperbaiki kualitas ibadah kita. Mereka akan mengingatkan kita tentang pentingnya ikhlas dan memberikan kita nasihat-nasihat yang bermanfaat.

Menghadapi Ujian Keikhlasan

Dalam perjalanan menuju keikhlasan, kita pasti akan menghadapi berbagai macam ujian. Terkadang, kita akan dihadapkan pada situasi di mana kita merasa ingin dipuji atau bisa jadi dihargai atas amalan yang telah kita lakukan. Di saat-saat seperti ini, ingatlah bahwa ujian tersebut adalah cara Allah SWT untuk menguji keimanan lebih dari itu ketulusan hati kita. Berikut beberapa tips untuk menghadapi ujian keikhlasan:

  • Mengingat akhirat: Ingatlah bahwa pujian lebih dari itu penghargaan dari manusia tidak ada artinya dibandingkan dengan pahala yang Allah SWT janjikan bagi orang-orang yang ikhlas. Fokuslah pada tujuan akhirat lebih dari itu jangan terpaku pada kenikmatan dunia yang sementara.
  • Berpikir positif: Jika ada orang yang memuji kita atas amalan yang telah kita lakukan, jangan merasa bangga. Berpikir positif lebih dari itu anggaplah pujian tersebut sebagai doa agar kita senantiasa istiqomah dalam beribadah.
  • Menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT: Serahkan segala urusan kepada Allah SWT lebih dari itu jangan terlalu memikirkan tentang penilaian manusia. Yakinlah bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala isi hati lebih dari itu Dia akan memberikan balasan yang setimpal bagi setiap amalan yang kita lakukan.

Ikhlas dalam Setiap Aspek Kehidupan

Ikhlas tidak hanya terbatas pada ibadah-ibadah formal seperti sholat, zakat, dan puasa. Ikhlas juga harus kita terapkan dalam setiap aspek kehidupan. Bekerja, belajar, berinteraksi dengan sesama manusia, bahkan makan dan minum pun harus kita lakukan dengan niat yang ikhlas disebabkan oleh Allah SWT. Misalnya, ketika kita bekerja, niatkanlah pekerjaan kita sebagai ibadah dan sarana untuk mencari nafkah yang halal untuk keluarga. Ketika kita belajar, niatkanlah belajar kita sebagai ibadah dan upaya untuk memperbaiki kualitas diri agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. Dengan demikian, seluruh aktivitas kita akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Tips Ibadah Ikhlas: Konsisten lebih dari itu Berkelanjutan

Ikhlas adalah sebuah proses yang membutuhkan kesabaran lebih dari itu ketekunan. Kita tidak bisa tanpa basa-basi menjadi ikhlas dalam sekejap mata. Butuh latihan lebih dari itu perjuangan yang terus-menerus untuk membersihkan hati dari segala macam penyakit. Oleh sebab itu, konsistensi dan berkelanjutan dalam melakukan amalan-amalan yang telah disebutkan di atas. Jangan sederhana menyerah ketika menghadapi ujian lebih dari itu godaan. Ingatlah bahwa Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang berusaha. Teruslah berusaha memperbaiki diri lebih dari itu memohon pertolongan Allah SWT agar senantiasa diberikan keikhlasan dalam beribadah. Jadikan ikhlas sebagai tujuan utama dalam setiap amalan yang kita lakukan. Dengan demikian, kita akan senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan niat yang murni dan tulus.

Semoga tips-tips di atas dapat memberikan dukungan kita semua untuk menjaga hati agar tetap ikhlas dalam beribadah dan meraih ridha Allah SWT. Mari kita jadikan ikhlas sebagai landasan utama dalam setiap amalan yang kita lakukan, sehingga amalan-amalan kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT lebih dari itu mengantarkan kita menuju surga-Nya. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |