Bulan Palestina, Momentum Peringatan Nakba lewat Seni dan Literasi

4 hours ago 2
Bulan Palestina, Momentum Peringatan Nakba lewat Seni dan Literasi Peringatan Bulan Palestina di Taman Baca Melek Huruf.(Dok. Melek Huruf)

SETIAP tanggal 15 Mei, diperingati Hari Nakba yang menandai dimulainya penghancuran tanah air Palestina oleh Israel dan pengungsian massal penduduk Palestina pada tahun 1948. Nakba berarti 'bencana' dalam bahasa Arab dan merupakan kata yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyebut momen bersejarah ini. Bagi sebagian orang, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan penganiayaan yang terjadi setelahnya dan terus berlanjut terhadap warga Palestina serta hilangnya wilayah mereka.

Dalam momen Nakba, Taman Baca Melek Huruf yang ada di Magelang, Jawa Tengah memperingatinya dengan menghadirkan Bulan Palestina. Bulan Palestina di Taman Baca Melek Huruf berlangsung pada 16 Mei-9 Juni, yang diisi dengan berbagai program publik mulai dari pengenalan kuliner Palestina, literasi tentang Palestina, hingga diskusi. Melalui inisiatif ini, diharapkan pengunjung sebagai sesama warga dunia dapat membantu warga Palestina.

Inisiatif ini lahir dari kepedulian terhadap isu seputar Palestina, yang secara sengaja telah dibungkam oleh media arus utama dan media sosial oleh pemerintah, korporasi, dan figur publik pro-Israel. Para pustakawan percaya apa yang terjadi di Palestina adalah isu kemanusiaan yang amat penting. Semua orang yang percaya kemerdekaan adalah hak dasar manusia, sudah semestinya melakukan upaya untuk membantu sesama manusia dalam kesulitan.Seluruh program Bulan Palestina terbuka untuk publik dan didanai secara independen oleh Melek Huruf.

Sebelumnya, telah berlangsung tentang pengenalan kuliner Palestina oleh chef Michelle Santoso pada akhir pekan lalu, dilanjutkan dengan diskusi dengan seniman tentang karya-karya yang membicarakan Palestina.

Berikut adalah beberapa program Bulan Palestina di Taman Baca Melek Huruf yang dapat diikuti hingga 9 Juni 2025:

1. Pameran Seni Lika-liku Luka: Palestina oleh Stick Around Initiative

Sepanjang bulan, pengunjung Melek Huruf diundang untuk berefleksi melalui karya seni buatan enam seniman yang tergabung dalam kolektif asal Magelang, Stick Around Initiative. Seniman yang berpameran akan menyuarakan harapan mereka tentang Palestina yang merdeka melalui gambar, lukisan, dan instalasi yang ditampilkan di area dalam dan luar ruang Melek Huruf.

2. Pojok Palestina dan Klub Buku bersama Foreword Library

Perpustakaan independen asal Jakarta Selatan, Foreword Library, akan meminjamkan sepilihan buku dari koleksi #ReadPalestine mereka untuk dibaca pengunjung Melek Huruf. Beberapa judul yang akan tersedia untuk dibaca di tempat adalah Don’t Look Left: A Diary of Genocide oleh Atef Abu Saif, The Hundred Years’ War on Palestine oleh Rashid Khalidi, Men in the Sun oleh Ghassan Kanafani, Minor Detail oleh Adania Shibli, dan Palestine on a Plate oleh Joudi Kalla.

Pada 31 Mei, Olive Hateem dan tim Foreword akan mengampu sesi baca bersama 12 pembaca. Sesi ini dibuat sebagai ruang aman untuk bertanya dan berdiskusi seputar isu Palestina.

3. Diskusi Publik

Pada 24 Mei, Melek Huruf mengajak audiens mendiskusikan cara membantu Palestina bersama Yayah Khisbiyah, dosen dan staf relasi internasional di Muhammadiyah, lembaga Islami yang telah berperan aktif dalam membantu Palestina dan membuka wawasan tentang genosida di negara tersebut pada warga Indonesia.

Yayah juga inisiator platform Dialog Antarbudaya dan Perdamaian Palestina. Diskusi ini turut menghadirkan seniman Jayu Juli, yang juga merupakan manajer Gudskul. Jayu menyuarakan perjuangan warga Palestina lewat karyanya.

Pada 31 Mei, Wisnu Prasetya Utomo, akademisi dan kandidat PhD dengan kepedulian terhadap pemberitaan media mengenai Palestina, akan membuka dialog mengenai bias media yang telah berdampak negatif pada tragedi di Palestina. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |